JAKARTA. POSKOTA.CO.ID - Artis pamer kemewahan menuai pro dan kontra di media sosial. Deddy Corbuzier pun turut menyampaikan pendapatnya dan tanggapan soal artis suka pamer kemewasan.
Masalah artis pamer kemewahan bermula dari pernyataan yang disampaikan Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando yang mengkritik gaya hidup artis yang kerap memamerkan kemewahan. Ade menyampaikan kritikannya itu lewat kanal YouTube, CokroTV.
Dalam video itu, Ade menyebut beberapa artis yang kerap menurutnya kerap pamer kemewahan seperti Atta Halilintar, Raffi Ahmad, dan Andre Taulany.
Lantas, kritikan Ade itu, ditanggapi secara tidak langsung oleh Atta Halilintar dan Andre Taulany melalui unggahan di Instagram mereka. Walaupun mereka juga tidak menyebut nama Ade. Bisa dibilang mereka menyindir Ade.
Mengenai polemik tersebut, Deddy Corbuzier pun turut menyampaikan pandangannya. Kata dia, Kalau hanya menonton video Ade Armando hanya separuh saja, maka akan lebih condong membela artis pamer kemewahan.
"Kalau Anda menonton full video Ade Armando, itu bagus banget," kata Deddy dalam kanal YouTubenya yang diunggah Kamis (15/04/2021).
"Menurut saya, yang bisa disalahkan dua. Bung Ade Armando tidak salah. Dia tahu hal ini bisa membuat kericuhan di masyarakat," lanjutnya.
Namun, ia juga tak menyalahkan aksi pamer kemewahan yang dilakukan Atta dan Andre.
"Kenapa? Karena ternyata penontonnya di Indonesia, penduduk di Indonesia kebanyakan, suka banget hal-hal seperti itu. Nonton kalo orang pamer kekayaan. Sinetron pamer kekayaan, nonton, ditonton. Vlog-vlog YouTube yang isinya pamer mobil pamer apa, ditonton, jutaan orang nonton," jelas mentalis sekaligus presenter kelahiran 28 Desember 1976 itu.
Menurut Deddy, artis yang membuat konten pamer kemewahan itu tujuannya bukan sekadar pamer, melainkan juga cari duit.
Konten seperti itu justru ditonton oleh jutaan orang. Hal ini berbanding terbalik bisa disuguhkan dengan konten edukasi.
"Faktanya konten-konten pamer kekayaan ditonton. Konten-konten edukasi tidak ditonton. Ini sama seperti tv lama-lama. Tv coba, acara saya juga bungkus lama-lama. Kenapa? karena terlalu edukatif. Tapi kalo isinya cuma joget-jogetan, ketawa, ngalay, ditonton," terang Deddy.
Menurut Deddy, hal itu bisa terjadi karena pendidikan masyarakat Indonesia yang masih rendah. Sehingga dengan gampangnya bisa dijual oleh mimpi-mimpi yang berkaitan dengan kemewahan. Orang seperti itu, kata Deddy, ikut bahagia ketika orang yang pamer kekayaannya bahagia.
"Jadi salah ga Andre, Atta, Raffi buat konten seperti itu? Ga salah karena penontonnya ada. Sama kaya pelacuran. Yang nyari ada. Rokok dilarang tapi dijual karena ada pasarnya," ucap Deddy.
"jadi menurut saya Ade Armando tidak salah membuat konten tersebut. Dia benar karena khawatir apa yang akan terjadi pada bangsa kita," jelasnya lagi.
"Tapi membuat konten pamer kekayaan tidak salah karena mereka tahu market mereka, mereka tahu penonton mereka, mereka yakin ditonton dan menghasilkan uang. Yang salah adalah netizen dan pola pendidikan di Indonesia," tutur Deddy Corbuzier. (cr02)