Permintaan Naik Hingga 4 Kwintal, Ramadhan  Jadi Berkah Bagi Perajin Kolangkaling

Kamis 15 Apr 2021, 13:07 WIB
Perajin kolang kaling permintaannya meningkat saat ramadhan

Perajin kolang kaling permintaannya meningkat saat ramadhan

PURWAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Bulan Suci Ramadhan berkah bagi umat muslim tak terkecuali pengrajin kolangkaling di Kabupaten Purwakarta.

Betapa tidak, permintaan akan penganan dari buah aren itu, meningkat dari hari biasanya.

"Kalau bulan biasa produksi kolangkaling 50 kg sampai 100 kg. Pada bulan puasa ini permintaan meningkat tiga hingga empat kwintal perhari. Alhamdulillah," ujar Rohendi, pelaku usaha kolangkaling warga Desa Pawenang, Kec Bojong, Purwakarta, Kamis (15/04/2021).

Meski diakui Rohendi, bila dibandingkan dengan Ramadhan tahun lalu, penghasilan ramadhan tahun ini masih jauh lebih kecil.

"Karena masih pandemi hingga belum maksimal," ungkapnya.

Kolangkaling, atau sebagian orang akrab menyebut cengkaleng itu, bisa dimakan dengan campuran es buah, kolak dan lainnya.

"Inilah yang menjadi khas cengkaleng, dikombinasi dengan makanan apapun masuk dan lezat. Harganya pun terjangkau berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu/kg," ujarnya.

Ia menambahkan, cengkaleng produksinya ia memasarkannya ke sejumlah pasar tradisional di Purwakarta.

"Saya punya pedagang yang sudah rutin menerima cengkaleng produksi saya," katanya.

Lebih lanjut Rohendi menjelaskan cara pengolah kolangkaleng dari asalnya buah aren. "Butuh waktu lama hingga menjadi kolangkaling," imbuhnya.

Buah kolangkaling mentah dipipil dari batangnya. Kemudian direbus ditungku dengan kayu bakar sekitar dua jam.

Proses perebusan ini harus sempurna karena untuk menghilangkan racun penyebab gatal yang ada pada kulit kolangkaling.

Setelah matang kulit kolangkaling dikupas dan diambil isinya yang berwarna putih. Setelah di simpan di tong plastik, kemudian direndam di bak dengan air dan siap dipasarkan.

Diakuinya, selama memproduksi kolangkaling yang telah digelutinya sekitar lima tahun lalu, tidak menemui kendala.

"Alhamdulillah lancar, karena biji aren diambil dari kebun sendiri. Kalau stok habis saya bisa membeli ke kebun milik tetangga," pungkasnya. (kontributor purwakarta/dadan sukmana)

Berita Terkait

News Update