LEBAK, POSKOTA.CO.ID – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Adde Rosi Khaerunnisa mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya Ibu-ibu dalam mencegah paham radikalisme yang dapat berunjuk pada aksi terorisme di Indonesia.
Ajakan tersebut bukan tampa alasan, karena menurut Adde terorisme dan radikalisme di Indonesia saat ini sedang kritis - kritisnya.
Bahkan katanya, di Kabupaten Lebak, dan Pandeglang, Provinsi Banten masih terdapat sel kelompok terorisme Jaringan Islamiah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang bersembunyi ditengah lingkungan masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Adde Rosi saat menghadiri acara Baksos Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Banten di Majlis Ta'lim Arrohman, Desa Rangkasbitung Timur Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, kamis (8/4/2021) kemarin.
"Data dari BNPT, bahwa Provinsi Banten masuk dalam 10 provinsi yang kaitan terorisme dan radikalisme cukup tinggi. Dan kita tahu di Lebak dan Pandeglang ini keberadaan JI, JAD, ini juga masih tetap ada sel selnya," kata Anggota Komisi III DPR RI dan juga selaku Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Banten Adde Rosi kepada awak media di Majlis Ta'lim Arrohmah.
Adde mengatakan, keberadaan sel jaringan terorisme itu pelu mendapatkan perhatian, dan pencegahan dini.
"Mudah - mudahan bisa terantisipasi dan terpantau sehingga tidak menimbulkan gerakan - gerakan apalagi menimbulkan sel - sel yang mematangkan pergerakan terorisme dan radikalisme di Provinsi Banten," katanya.
Diungkapkan Adde Rosi, paham radikalisme dan terorisme kini telah memapari elemen perempuan. Bahkan sekarang perempuan dijadikan pengantin dalam melakukan aksi teror bahkan dengan melibatkan anaknya.
"Ketahanan keluarga terpenting bagaimana orangtua memantau pergaulan anak. Masuk group - group apa saja, karena sekarang paham radikalisme masuk ke group - group Whatsaap, kita harus hati - hati memantau anak menggunakan jejaring internet seperti apa," katanya.
Untuk itu, Istri Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy ini mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya Ibu rumah tangga atau Ibu Bangsa untuk mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme.
Karena, Ibu dinilai berperan penting dalam mewujudkan ketahanan keluarga dengan selalu memberikan pendidikan dan pemahaman yang tepat terhadap paham - paham agama, komunitas dan juga pergaulan sehingga tidak termasuk paham aliran sesat, terorisme dan radikalisme dilingkungan keluarga.