SERANG - Walikota Serang Syafruddin mendorong kepada seluruh Rukun Tetangga (RT) di Kota Serang agar membuat Bank sampah digital.
Hal itu dilakukan guna meminimalisir beban sampah yang semakin krodit di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong, Taktakan, Kota Serang.
"Mudah-mudahan kecamatan lain bisa meniru Kecamatan Serang, sehingga bank sampah di Kecamatan Serang ini bukan lagi 37 buah, tapi semua RT yang ada di Kota Serang," katanya saat menghadiri acara launching pembayaran SPPT-PBB dengan sampah anorganik di Perumnas Ciracas, Kota Serang, Kamis (08/04/2021).
Syafruddin melanjutkan, bank sampah digital di Kecamatan Serang ini merupakan hasil kerjasama dengan Pemkot Serang dalam upaya memanfaatkan sampah anorganik yang diolah menjadi berbagai kerajinan.
"Jadi setelah diolah dan dipilah menjadi kerajinan, kompos dan lainnya, lalu sisanya dibuang ke TPSA Cilowong," katanya.
Syafruddin juga mengaku akan mengkoordinasikan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang agar bank sampah ini terus berkembang.
"Kepada masyarakat juga supaya berkembang karena sampah juga bisa bernilai ekonomis," katanya.
Ditempat sama, Camat Serang Farah Richi menyampaikan, untuk membayar bank sampah itu syaratnya menjadi nasabah terlebih dahulu.
"Jadi setelah menjadi bank sampah, sampah ditimbang dengan membawa SPPT dengan KTP, itu bisa melakukan transaksi PBB," katanya.
Sedangkan, tambahnya, untuk jenis sampahnya sendiri adalah anorganik. Seperti kertas, kardus, botol, plastik dan lainnya.
"Kecamatan Serang ada di semua titik tempat pembayarannya, dengan hitungan perkilo dengan secara umum konvensasi per transaksi," katanya. (kontributor banten/luthfillah)
.jpg)
.png)
.png)
.jpg)
.jpg)
