Banten Masih Ketergantungan Stok Cabai dan Bawang dari Luar Daerah

Selasa 06 Apr 2021, 21:44 WIB
Kepala Dinas Pertanian Banten, Agus Tauhid (foto: luthfillah)

Kepala Dinas Pertanian Banten, Agus Tauhid (foto: luthfillah)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Sektor Pertanian di Banten hanya mampu menghasilkan produksi padi. Sementara sektor produksi pertanian lainnya seperti cabai dan bawang, Banten belum bisa berdikari apalagi sampai swasembada.

Kedua komoditas pertanian itu, sampai saat ini masih mengandalkan pasokan dari luar daerah, salah satunya Karawang, Jawa Barat. Kendati setiap tahunnya Distan selalu menganggarkan untuk pembenihan dua komoditas di atas.

Padahal, berdasarkan catatan, produksi padi di Banten termasuk peringkat sembilan besar nasional. Jika saja lahan pertanian itu dilakukan metode tumpang sari dengan komoditas pertanian lainnya, maka ketergantungan pasokan dari luar itu bisa diminimalisir.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pertanian (Distan) Banten, Agus Tauhid mengakui pihaknya sampai sekarang belum bisa melakukan swasembada dua komoditas pertanian itu.

Hal tersebut dikarenakan beberapa bulan terakhir kondisi cuaca kurang bersahabat untuk sektor pertanian cabai dan bawang.

"Persoalan kenaikan harga cabe dan bawang ini kan masalah nasional, bukan cuma Banten," katanya, Senin kemarin.

Agus mengakui, kemampuan APBD Banten hanya mampu menekan angka devisit dari jumlah konsumsi cabai dan bawang di Banten.

"Untuk ketersediaan cabai, saat ini masih devisit 60 persen, sementara bawang merah 70 persen. Artinya, kemampuan daerah untuk memproduksi cabai dan bawang itu hanya 30-40 persen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," jelasnya.

Dengan bantuan APBD ini, tambahnya, angka devisit itu diharapkan bisa ditekan 20-30 persen, sehingga tidak terlalu besar. "Ya, kami minimal ada efek tendang bisa membantu mengurangi, kemudian bisa ngasih tempat bagi petani," ucapnya.

Agus melanjutkan, untuk lokasi pusat tanaman bawang di Banten itu berada di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. Sedangkan untuk komoditas Cabai, rencananya akan membuka lahan baru di Pandeglang.

"Cabai dan bawang merah ini kami terus lakukan penanaman benihnya. Tapi sekarang kita berhadapan dengan iklim, iklma sekarang kan luar biasa ekstrim sekali sehingga mengancam optimalisasi hasil panen," ungkapnya.

Berita Terkait
News Update