ADVERTISEMENT

Puan Maharani Minta Proses Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor di NTT Terus Dilakukan

Senin, 5 April 2021 14:41 WIB

Share
Ketua DPR Puan Maharani. (foto: istimewa)
Ketua DPR Puan Maharani. (foto: istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Berdasarkan data BMKG sebanyak sembilan desa di empat kecamatan di Flores Timur terdampak benjir bandang dan tanah longsor. Kerugian materil tercatat sebanyak 17 unit rumah hanyut, 60 rumah terendam lumpur dan 5 jembatan putus.

BPBD setempat pun masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur akibat banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (5/4/2021) pagi.

Menanggapi bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut, Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan turut berduka cita. Puan meminta proses pencarian korban dan penanganan kedaruratan terus dimaksimalkan, serta mengingatkan untuk waspada bencana susulan.

"Duka cita mendalam untuk para korban banjir bandang di NTT," kata Puan, Senin (5/4/2021) siang.

Puan menuturkan, koordinasi penanganan banjir bandang di NTT itu harus melibatkan tim SAR di Flores dan di Provinsi NTT, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pusat dan daerah, TNI-Polri, serta pemerintah daerah.

"Terus lakukan pencarian korban. Koordinasi semua kekuatan SAR, dan tim SAR terdekat seperti di Bali dan NTB saya harap membantu pencarian korban," ungkap politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ia meminta pihak-pihak terkait untuk mencari penyebab banjir bandang sehingga tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Selain itu, penanganan kondisi darurat juga harus dilakukan dengan penyediaan obat dan makanan, trauma healing, penanganan masyarakat rentan (lansia, anak-anak, difabel, atau berkebutuhan khusus), serta mengantisipasi bencana susulan.

"Mitigasi bencana ditingkatkan, masyarakat dan Pemda serta BNPB setempat diharap waspada cuaca ekstrem. Kerahkan sumber daya daerah dan pusat. Kerahkan kekuatan dari Pemda / BPBD, TNI, Polri, masyarakat, dan semua stake holders untuk melaksanakan tanggap darurat,” ungkap Puan.

BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan deras dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, 3–9 April 2021. Hingga hari ini, Senin (5/4), terjadi banjir bandang di wilayah NTT.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT