Korban Banjir Bandang NTT jadi 54 Orang, Keterbatasan Alat Berat jadi Penghambat Evakuasi

Senin 05 Apr 2021, 10:26 WIB
Kondisi banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur. (foto: ist/bpbd kabupaten flores timur)

Kondisi banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur. (foto: ist/bpbd kabupaten flores timur)

FLORES TIMUR, POSKOTA.CO.ID – Banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebabkan banyak korban jiwa.

Diketahui hingga saat ini sebanyak 54 orang telah meninggal dunia akibat peristiwa bencana alam tersebut.

Hal itu dipaparkan langsung oleh Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli.

"Jumlah korban longsor akibat banjir bandang tersebut yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa (meninggal) sebanyak 54 orang, dari data sebelumnya sekitar 20 korban. Hingga kini, upaya untuk pencarian korban masih terus dilakukan," ujar Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, Senin (5/4/2021).

Diketahui, beberapa desa yang terdampak akibat banjir bandang disusul dengan longsor, antara lain sejumlah desa di Kabupaten Flores Timur, salah satunya Desa Nele Lamadiken serta wilayah Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur.

Agustinus menuturkan, banjir bandang dimulai dengan curah hujan yang tinggi disertai angin, kayu dan batu pun ikut terseret dan memporak-porandakan rumah warga.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Adonara Timur, Damianus Wuran menjelaskan, kendala yang dialami saat proses evakuasi korban banjir bandang adalah karena adanya keterbatasan alat berat di wilayah tersebut.

Pencarian para korban pun hingga kini masih dilakukan para warga secara mandiri.

"Ada satu wilayah Ile Boleng, disana korbannya lebih banyak sehingga alat berat lebih diprioritaskan penggunaannya disana. Disini tidak ada (alat berat), dan membuat kami kesulitan. Makanya pencarian korban pun lambat," ujar Damianus. (cr09)

Berita Terkait

News Update