Kondisi Toilet Wisata di Banten Jadi Perhatian STI

Senin 05 Apr 2021, 20:26 WIB
Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy (tengah). (Luthfi)

Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy (tengah). (Luthfi)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Satgas Toilet Indonesia (STI) mendukung rencana Menparekraf Sandiaga Uno untuk memperbaiki kondisi toliet di daerah kunjungan wisata. Salah satunya toilet-toilet wisata yang ada di daerah Provinsi Banten.

Duta Satgas Toilet Indonesia, Lady Marsella menyebut, program tersebut merupakan gerakan sadar akan toilet bersih dan nyaman di setiap destinasi wisata yang ada di Indonesia.

"Intinya kan gerakan ini gerakan sadar toilet bersih di Indonesia, makanya di Banten ini belum ada," ujarnya kepada wartwan usai pertemuan dengan Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, Kota Serang, Senin (5/4/2021).

Menurutnya, toilet wisata di Banten menjadi perhatian serius. Pasalnya, sanitasi air bersihnya dinilai belum bisa diterapin.

"Yang udah saya liat titik-titiknya tuh kurang layak, dan saya khawatirnya pengunjung banyak apalagi Covid-19 menyangkut dengan toilet," katanya.

Seperti yang diungkapkannya, toilet wisata yang masih dinilai belum layak dinyataka bersih dan nyaman, ada di daerah Pandeglang, yakni di tempat wisata religi pemakaman Syekh Asnawi Caringin.

Di tempat yang sama, Ketua Deputi Satgas Toilet Indonesia Perwakilan Banten, Pujiyanto menjelaskan, salah satu tujuan Kemenparekraf menunjuk adanya Duta STI yakni untuk membenahi toilet di kawasan destinasi pariwisata Indonesia.

"Maka dari itu saya ingin memiliki komitmen dan semangat tinggi untuk membenahi toilet di tempat pariwisata di Provinsi Banten," tegasnya.

Ketua Komisi II DPRD Kota Serang ini menyebut, kebersihan toilet di tempat wisata sangatlah penting untuk dikampanyekan, tentu dengan dukungan dari semua pihak, terutama Pemprov Banten.

"Kami juga mengajak masyarakat untuk ikut serta berkampanye betapa pentingnya menjaga kebersihan di toilet agar terbebas dari penyakit," katanya.

"Oleh karenanya, kebersihan toilet di tempat pariwisata sangat diperlukan agar para wisatawan bisa terbebas dari penyakit menular seperti diare maupun Covid-19. Harapannya, geliat ekonomi di tempat pariwisata bisa kembali tumbuh," sambung Pujiyanto.

News Update