Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menyerahkan CVR pada Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono untuk dilakukan penyelidikan di JICT Tanjung Priok. (yono)

Nasional

Hampir Putus Asa Lakukan Pencarian, Tim Gabungan Berhasil Temukan CVR Sriwijaya Air SJ182 di Malam Terakhir

Rabu 31 Mar 2021, 18:12 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim gabungan di bawah koordinasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hampir putus asa melakukan pencarian black box cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ-182.

Pasalnya, selama lebih dari dua bulan sejak ditutupnya operasi SAR pencarian jenazah dan puing pesawat di perairan Kepulauan Seribu pada 21 Januari 2021 lalu, belum juga menunjukan tanda keberadaan CVR.

Setelah hampir putus asa, tim gabungan melakukan rehat sejenak selama sepekan, untuk melakukan evaluasi terkait metode pencarian CVR kedepannya.

"Kami istirahat satu minggu, terus kita mengevaluasi, kira-kira metode apalagi yang bisa kita gunakan di dalam pencarian black box itu," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/3/2021).

Setelah melalui diskusi saat rehat, tim memutuskan pencarian lanjutan akan mengerahkan kapal penyedot lumpur.

Karena tim menduga keberadaan CVR terpendam di dalam lumpur di dasar laut.

Kemudian Tim Gabungan menurunkan Kapal Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD) King Arthur 8, dalam melakukan pencarian lanjutan yang digelar mulai Kamis (25/3/2021) lalu.

Tim mentargetkan pencarian CVR rampung pada Selasa (30/3/2021) malam kemarin. Namun, pencarian dengan kapal penyedot pun tak berjalan sesuai rencana. Gangguan cuaca, jarak pandang di dasar laut pun selalu menjadi kendala.

Selama 4 hari penyedotan lumpur pada area pencarian seluas 90 x 90 meter di perairan Kepulauan Seribu masih tak membuahkan hasil.

Hingga Senin (29/3/2021) malam CVR belum juga ditemukan.

Tak sedikit rekan-rekan Soerjanto terus menanyakan apa pencarian akan terus dilanjutkan.

"Setelah tiga empat hari kita beroperasi, kok belum ketemu. Ini kita berpikir metode apalagi yang akan kita gunakan untuk mencari CVR. Saya sempet ditanya temen-temen, 'Sur, kalo CVR-nya nggak ketemu bagaimana?'," katanya.

Mendengar pertanyaan tersebut, Soerjanto hanya diam.

Di sisi lain, Soerjanto sudah mengerahkan semua tenaga dan pikirannya demi menemukan komponen utama untuk mengungkap penyebab kecelakaan SJ-182 tersebut.

"Saya bilang 'saya nggak bisa jawab, saya belum siap menjawab kalau CVR-nya nggak ketemu'. Apapun usahanya, sampai nanti kita menyerah semuanya, baru saya akan mengatakan tidak sanggup," kata Soerjanto.

Setengah putus asa Soerjanto dan Tim terus melakukan pencarian dengan sisa tenaga yang ada.

Akhirnya, pada Selasa (30/3/2021) malam kemarin, kelelahan hingga hampir putus asa itu pun terbayar dengan adanya kabar dari kapal TSHD King Arthur 8 yang telah menemukan black box CVR SJ-182 pada pukul 20.00 WIB.

Kotak hitam itu ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan black box flight data recorder (FDR) atau perekam data penerbangan pada Selasa (12/1/2021) silam.

"Alhamdulillah, tadi malam yang merupakan malam terakhir di dalam pencarian lanjutan ini, bisa kita temukan CVR ini," ucapnya.

Lalu CVR tersebut diangkut oleh KN Alugara, P 144 dari perairan Pulau Laki menuju Dermaga JICT Tanjung Priok.

Soerjanto mengatakan, CVR akan dibawa ke laboratorium untuk kemudian dilakukan pengunduhan data rekaman pembicaraan antara Pilot dan Co.Pilot.

"Ini (CVR) akan dibawa ke lab untuk dibaca kurang lebih 3 hari sampai satu minggu," kata Soerjano.

Soerjanto mengatakan, tanpa adanya CVR akan sulit meneliti penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Untuk itu Tim SAR gabungan sangat serius melakukan pencarian.

"Tanpa CVR akan sulit apa penyebab jatuhnya. Kita serius melakukan investigasi, untuk membuka apa penyebab sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari," ujarnya.

Sebelumnya Tim SAR gabungan pada 12 Januari berhasil menemukan Flight Data Recorder (FDR). Setelah hampir 3 bulan akhirnya bagian black box lainnya berupa CVR berhasil ditemukan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dengan ditemukannya CVR nantinya akan digabungkan dengan data yang didapat dari FDR yang telah ditemukan sebelumnya.

Dengan begitu, penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 makin mudah dilakukan.

"KNKT sudah menemukan banyak hal, tetapi FDR akan paripurna terhadap penggabungan pembicaraan di VCR itu," ungkapnya.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Pontianak, hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat tersebut diketahui jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Pesawat tersebut mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. (yono)

Tags:
poskota.co.idposkotanews.comCVR DitemukanPesawat Sriwijaya Airknktkemenhub

Reporter

Administrator

Editor