Ilustrasi Sental-sentil 'Tiga Risiko Mudik Lebaran', edisi Selasa (30/03/2021). (ucha)

Sental-Sentil

Tiga Risiko Bakal Dihadapi Jika Tetap Mudik Lebaran

Selasa 30 Mar 2021, 06:57 WIB

KITA tentu tahu bagaimana mencegah penularan Covid-10. Tetapi, tahu saja belumlah cukup, jika tidak mau menjalakannya. Sementara kita pun paham, disiplin menjalankannya, juga tak berarti aman dari potensi penularan.

Apalagi bagi yang tidak tahu, tidak menjalankan, tidak pula mematuhi aturan.

Begitu pun ketika kita berupaya mencegah penyebaran virus corona. Selain wajib tahu bagaimana menjaga kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh, bagaimana mencegah penularan, juga melakukan upaya pencegahan secara baik dan benar.

 Jika masker diyakini sebagai salah satu alat mencegah penularan, kita pun wajib tahu bagaimana memakai masker secara baik dan benar. Tahu juga berapa lama masker harus diganti secara periodik. Juga mengetahui mana masker yang memenuhi standar kesehatan dan tidak.

Begitu juga tentang larangan mudik lebaran tahun ini. Kita meyakini informasi larangan mudik lebaran sudah menyebar dan viral di media sosial. Masyarakat sudah memahami makna mengapa mudik lebaran tahun ini mesti dilarang.

Padahal mudik lebaran, bukan hanya ritual tahunan yang beraspek sosial keagamaan, juga adanya pemerataan perekonomian.

 Melalui mudik lebaran terjadi pergeseran peredaran uang puluhan triliun rupiah dari kota ke desa. Melalui mudik, meningkatkan nilai transaksi dan daya beli masyarakat desa.

Tetapi apa mau dikata, kepentingan yang lebih luas lagi, keselamatan masyarakat dari paparan Vovid -19 menjadi yang utama.

Kita paham, mudik lebaran dilarang dengan tujuan untuk mencegah merebaknya penularan virus. Jangan sampai kasus positif melonjak lagi gegara mobilitas penduduk mudik lebaran.

Beberapa kali libur panjang berkorelasi dengan kenaikan kasus postif Covid.

kasus

 Pada libur lebaran tahun lalu kasus Covid naik 69 persen - 93 persen. Libur panjang HUT RI tahun lalu, kasus  naik 59 persen hingga 118 persen.

Memang, saat ini vaksinasi sudah berjalan untuk membentuk kekebalan kelompok, tetapi persentasenya masih sangat kecil, yang tentunya akan tetap berisiko terjadinya penularan

Kalau sudah tahu maksud dan tujuan larangan mudik lebaran, lantas bagaimana kita menyikapinya. Mematuhinya untuk tidak berlebaran di kampung halaman,  kucing – kucingan dengan petugas pengawasan agar bisa mudik lebaran di kampung atau melihat situasi nanti.

 Jika sudah paham betul, apakah akan tetap mudik lebaran dengan segala risiko yang  bakal dihadapi.

Setidaknya terdapat tiga risiko yang kemungkinan bakal dihadapi jika tetap mudik lebaran tahun ini.

Yang Pertama, terdapat risiko tertular virus corona ketika melakukan serangkaian aktivitas lebaran. Risiko tertular bisa terjadi saat dalam perjalanan mudik karena terdapat kerumunan di rest area, rumah makan. Risiko tertular bisa terjadi saat berlebaran di kampung halaman, berinteraksi dengan kerabat atau teman, tetangga. Juga di tempat kerumunan lain.

 Yang Kedua, akan mendapat risiko dihadang petugas, kemudian disuruh putar balik ke rumah. Jika sudah demikian, menjadi perjalanan yang merepotkan.

Yang ketiga, pulang balik ke rumah, boleh jadi akan terkena tracing (pelacakan) oleh petugas dalam perjalanan atau sesampai di rumah. Belum lagi, para tetangga yang berusaha menghindari interaksi. Boleh jadi petugas meminta isolasi mandiri. (jokles)
 

Tags:
Sental-sentil Tiga RisikoBakal Dihadapimudik lebaranJika Tetap Mudik Lebaran

Reporter

Administrator

Editor