JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan massal sebuah supermarket di Boulder, Colorado, Amerika Serikat (AS).
Peristiwa yang terjadi Senin (22/3/2021) waktu setempat, atau Selasa (23/3/2021) waktu Indonesia mengakibatkan 10 orang tewas, termasuk petugas polisi.
Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah yang dihubungi di Jakarta, Selasa sore (23/3/2021) menegaskan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
"Perwakilan Indonesia di sana sudah mengeceknya," terang Fais panggilan akrabnya.
Namun Fais menyatakan pihaknya belum mengetahui penyebab aksi yang mendorong peristiwa itu.
"Kami belum menerima informasi dari otoritas AS terkait peristiwa tersebut," ungkap Fais.
Kepala Polisi Boulder Maris Herold menerangkan setidaknya 10 korban tewas di antaranya teridentifikasi sebagai aparat kepolisian atas nama Eric Talley, (51 tahun), adalah aparat yang bertugas di departemen tersebut sejak 2010.
"Dia adalah salah satu polisi yang pertama sampai di tempat kejadian,” ungkap polisi Maris Herold.
Dia mengatakan aparat kepolisian menerima laporan telepon tentang letusan senjata dan seseorang dengan "senapan patroli" sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
Kepada CNN, salah satu sumber penegak hukum senior mengatakan senjata yang digunakan dalam penembakan itu adalah senapan jenis AR-15.
Sedangkan Channel News Asia, Kepala Kepolisian Boulder Maris Herold mengumumkan jumlah korban tewas pada konferensi pers Senin malam, sambil menahan air mata saat melakukannya.