25 Calon Tenaga Kerja Ilegal ke Timur Tengah Digerebek BP2MI di Rumah dan Apartemen Sebagai Penampungan

Selasa 16 Mar 2021, 20:13 WIB
Calon tenaga kerja wanita yang diamankan dari apartemen Bassura. (Ifand)

Calon tenaga kerja wanita yang diamankan dari apartemen Bassura. (Ifand)

JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggerebek dua lokasi,rumah dan kamar apartemen, yang menjadi tempat penampungan para calon pekerja migran Indonesia ilegal di wilayah Jakarta Timur, Selasa (16/03.2021).

Sebanyak 25 orang calon tenaga kerja wanita yang rencananya akan dikirim ke negara Timur Tengah diamankan petugas. 

Kedua tempat penampungan itu masing-masing berada di sebuah rumah di Jalan Bumi Raya, Duren Sawit, yang mengamankan 14 calon pekerja migran.

Baca juga: BP2MI Gerebek Penampungan PMI Ilegal yang Akan Dipekerjakan di Arab Saudi

Dan satu lagi adalah di Apartemen Bassura, di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, yang mengamankan 11 orang wanita yang rencananya akan dikirim ke luar negeri secara ilegal.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan, digerebeknya lokasi penampungan tenaga kerja itu berdasarkan laporan dari masyarakat.

Pihaknya pun langsung bergerak cepat untuk mengecek lokasi yang disebut sebagai tempat penampungan tenaga kerja.

Baca juga: BP2MI Siapkan Pekerja Migran Sebanyak 1.500 orang ke Jepang

"Saat kami tiba di sebuah rumah di Jalan Bumi Putra, Duren Sawit, kami temukan 14 calon tenaga kerja wanita," katanya, Selasa (14/3).

Dari hasil penggerebekan itu, kata Benny, pihaknya kembali mendapatkan informasi masih adanya satu tempat yang juga digunakan untuk menampung.

Satu unit kamar di Apartemen Bassura, Jatinegara, ternyata digunakan untuk menampung 11 tenaga kerja migran.

Baca juga: Tiga PMI yang Sakit dan Kecelakaan Kerja di Taiwan Tiba di Bandara Soetta Dijemput Kepala BP2MI Benny Rhamdani

"Kita bergerak atas info dari Duren Sawit, ada di (apartemen) Bassura Tower G lantai 11 ditemukan ada 11 yang akan berangkat ke Timur Tengah,” ujarnya. 

Calon pekerja migran Indonesia ilegal itu, sambung Benny, berasal dari berbagai daerah seperti Banyuwangi, Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Barat. Mereka pun sudah beberapa hari berada di lokasi tersebut dan dijanjikan akan diberangkatkan ke luar negeri.

"Mereka empat malam dan sedang menunggu pemberangkatan ke Timur Tengah,” ungkapnya.

Baca juga: Pembelaan PMI, BP2MI Sematkan Nama Gus Dur pada Aula dan Masjid BP2MI

Menurut Benny, pemberangkatan calon pekerja migran Indonesia menuju Timur Tengah sebagai pekerja rumah tangga yang dilakukan merupakan ilegal.

Pasalnya, pengiriman itu sudah dihentikan sejak tahun 2016 lalu dan tak ada lagi yang boleh diberangkatkan.

“Sudah moratorium (dihentikan) oleh Pemerintah Indonesia karena banyak peristiwa eksploitasi karena hukum yang tidak berikan perlindungan kuat bagi pekerja kita di Timur Tengah,” tukasnya. (Ifand/win)

Berita Terkait

News Update