ADVERTISEMENT

Wapres Tegaskan LK Syariah Belum Kompetitif Dibandingkan Lembaga Keuangan Konvensional

Selasa, 9 Maret 2021 21:47 WIB

Share
Wapres Tegaskan LK Syariah Belum Kompetitif Dibandingkan Lembaga Keuangan Konvensional

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dianggap belum kompetitif jika dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional.

"Secara umum karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan lembaga keuangan konvensional, seperti perbedaan dasar hukum, sistem operasional, penetapan bunga dan keuntungan, cara pengelolaan dana, serta metode transaksi yang digunakan,"  kata KH Ma'ruf Amin.

Itu disampaikan Wapres saat menerima  Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Kediaman Resmi Wapres,  Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Pembiayaan Bank Syariah Tumbuh 9,16 Persen, DPRD RI Optimis BSI Mampu Bertahan di Tengah Pandemi

Sebab itu, Wapres mendorong MES) dapat membuat LKS lebih kompetitif agar dapat bersaing dengan lembaga keuangan konvensional.

Wapres juga berharap agar dicari yang meyebabkan bank syariah tidak kompetitif itu ada sebab-sebab yang harus dicari. Salah satu penyebab LKS belum kompetitif,  adalah adanya double tax pada simpanan murabahah di bank syariah.

"Mungkin ada aturan-aturan yang kurang pas. (Mungkin) di konvensional tepat, tapi di syariah itu jadi beban. Buktinya ini soal perpajakan," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi: Pertumbuhan Perbankan Syariah Lebih Tinggi daripada Konvensional

Wapres meminta kepada jajaran Pengurus MES untuk membantu mencarikan solusi agar LKS lebih kompetitif, seperti misalnya kemungkinan melakukan reformasi perpajakan untuk LKS.

"Supaya bisa berkompetisi, kalau saya bilang itu reformasi perpajakan untuk LKS. Reformasi perpajakannya itu, tapi yang kiblatnya untuk bank syariah atau LKS," pintanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT