TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Video dua wanita remaja diduga pelaku hipnotis yang diamankan warga Kampung Kandang, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, viral di media sosial.
Video tersebut viral di Instagram yang diunggah oleh @kabarnegri. Dalam keterangan video itu tertulis wanita diduga pelaku hipnotis ditangkap warga.
Rekaman video yang berdurasi 18 detik tersebut memperlihatkan dua wanita remaja menangis dengan histeris sambil menundukkan kepala.
Di akhir keterangan video tersebut tertulis dua remaja itu disebutkan dibawa ke Polsek Cisauk.
Poskota mencoba mendatangi Polsek Cisauk, Jalan Raya Serpong Rumpin, Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Kanit Reskrim Polsek Cisauk Iptu Margana mengatakan, dua wanita itu bukanlah pelaku hipnotis seperti pada video yang viral tersebut.
"Dua remaja itu bukan pelaku hipnotis. Tidak ada hipnotis, hipnotis dari Hong Kong. Itu hanya salah paham saja," ujarnya, Selasa (9/3/2021).
Margana menjelaskan, dua wanita tersebut memang diamankan warga di kantor desa, pada Senin (8/3/2021), sekira pukul 15.30 WIB.
Sebab, terdapat warga yang curiga dua wanita itu merupakan terduga pelaku penipuan produk dagangan panci.
"Dua minggu lalu ada wanita menawarkan panci. Tetapi ternyata warga yang membeli merasa ditipu. Nah, dua remaja yang diamankan hingga viral itu dianggap warga orang yang sama dua pekan lalu," terangnya.
Padahal, Margana menyebut, dua wanita tersebut baru sekadar menawarkan dagangannya saja. Namun sudah dituduh menjadi pelaku penipuan.
"Jadi dua wanita itu bisa dibilang kena apesnya. Tapi persoalannya sudah selesai di kantor desa. Kepala desanya pun sudah memberikan klarifikasi kepada kami," sebutnya.
Sementara, dua wanita yang telah dituduh tersebut tidak diketahui identitasnya karena sudah dipersilahkan pulang oleh aparat desa.
"Saya juga tidak tahu identitas sih dua wanita itu. Karena saat kami datang ke lokasi, dua wanita itu sudah dibebaskan warga," ungkapnya.
Sedangkan, Margana menyebut, kasus diduga penipuan panci yang terjadi dua pekan lalu juga tidak ada laporan ke polisi.
"Tidak ada laporan ke kita yang kasus dua minggu lalu itu. Saya baru tahu setelah menggali keterangan dari kepala desa. Jadi hipnotis bahasa warga yang merasa ditipu," katanya.
Terkait video yang viral, Margana berpesan kepada masyarakat untuk tidak mengambil kesimpulan jika perisitiwanya terklarifikasi.
"Kemudian untuk warga jangan memviralkan sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Jadi hati-hati memviralkan sesuatu," tandasnya. (ridsha vimanda nasution/kontributor banten/mia)