ABG Merasa jadi Telantar, Pacar Sang Ibu pun Dibunuh

Minggu 07 Mar 2021, 07:30 WIB

SEJAK ibunya punya pacar baru, ABG, Kusmen (17) merasa kasih sayang emaknya, Kurlilah (40) jadi berkurang padanya. Kodrat (51),  sudah dilarang Kusmen untuk memacari ibunya. Tapi tetap nekad, sehingga Kusmen jadi mata gelap. Pas Kodrat hendak mengapeli ibunya langsung diclurit, ya wasalamlah!

Menjanda dalam usia 40-an, kebanyakan wanita ingin menikah lagi. Sebab di samping butuh benggol (uang) sebagai sumber ekonomi, juga masih membutuhkan bonggol seorang lelaki. Tapi ingat, anak-anak yang sudah mulai remaja belum tentu bisa memaklumi hasrat ibunya. Jika konflik kepentingan ini tak bisa diselesaikan, sering berakhir tragis, karena ada pihak-pihak yang jadi mata gelap.

Kurlilah warga Mlajah Kabupaten Bangkalan (Madura), termasuk wanita yang masih membutuhkan benggol dan bonggol dalam kehidupannya. Hidup menjanda sejak beberapa tahun lalu, dia benar-benar merasa terlantar. Penghasilan buruh ini itu tak mencukupi sehari, sedangkan di malam hari selalu kedinginan. Mau bakar sampah sebagai pengusir dingin bisa saja, tapi kan bukan itu makna sebenarnya.

Baca juga: Setelah Bininya Kena Sosor Masih Mulut Dibuat Jontor

Adalah lelaki warga Aresbaya, bernama Kodrat. Dia mampu membaca gejolak jiwa ibu daripada Kusmen. Kebetulan penampilan janda STNK ini selalu bikin sedut senut. Maka meski di rumah masih ada istri, Kodat merasa perlu untuk memacari janda nganggur itu. “Tanah tak bertuan kan harus dibudidayakan,” begitu kata batin Kodrat.

Dia lupa bahwa Kurlilah memiliki beberapa anak, sehingga menganggu emaknya pasti tak nyaman bagi anak-anaknya. Lihat saja dunia perayaman, jika ayam induk dikawini ayam jago, kuthuk (anak ayam) pasti ramai menciap-ciap. Sebaliknya jika anak ayam diganggu bocah, si babon juga akan membela anak-anaknya sambil mematuk ke sana kemari.

Nah, Kusmen anak sulung Kurlilah, juga tak nyaman emaknya dipacari lelaki yang masih punya istri. Bagaimana bisa nyaman di sanubari, kerena teman sesama ASBG suka meledaknya seenak udelnya. “Tuh, ibumu punya pacar lagi,” kata para tetangga. Malu hati Kusmen manakala mendengar celoteh para tetangga. Tapi bisa apa dia, karena ibu juga masih muda, sehingga wajar saja bila masih doyan pemuda.

Baca juga: Pak Kades Hobi Koleksi WIL Warga Demo Minta Mundur

Kusmen pernah mengingatkan sang emak, mbok jangan pacaran lagi, apa lagi dengan suami orang. Bukankah almarhum ustadz Zainudin MZ pernah bilang, “Masih banyak janda yang perlu disantuni? Tapi kenapa Kodrat bukan menyantuni sang emak, tapi kok malah mengeloninya? Apakah Kodrat tak rela kelak sang ibu masuk surga sebagaimana dijanjikan hadits Nabi?

Karena Kurlilah tak menggubris permintaan anak, Kusmen langsung mendatangi Kodrat, agar menyetop aksi mesumnya. Dikatakan demikian karena teman-teman berulangkali meledek kelakuan ibunya, yang mau dibawa-bawa Kodrat ke mana-mana. Tapi Kodrat juga tak peduli, malah dia bilang begini, “Anak kemarin sore kok ngajari orangtua,” kata Kodrat.

Kusmen pun berduka, kenapa emaknya dan pacar emaknya tak peduli akan permintaannya. Ternyata Kodrat-Kurlilah lebih berat pepada pacarannya, ketimbang memperhatikan usulan Kusmen. Hal ini benar-benar membuat Kusmen seperti disepelekan, mentang-menyang dirinya masih direken anak kecil yang kencing saja belum lempeng.

Berita Terkait
News Update