JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kenaikan harga cabe rawit merah yang mencapai Rp 150 ribu Kg bukan hanya dikeluhkan pembeli namun juga pedagang yang mengaku omsetnya merosot hingga 50 persen.
Seperti yang diakui pedagang Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur yang mengatakan bahwa sejah naiknya harga cabe rawit merah mereka kehilangan pembeli.
Kuswinto, (39), satu pedagang cabai di Pasar Kramat Jati mengatakan, terus tingginya harga cabe rawit merah membuat pembeli bisa dihitung dengan jari.
Akibatnya, omset dagangannya turun karena pembeli mengurangi jumlah belanja. "Ya semenjak harganya tinggi, pembeli juga belanja nggak banyak. Akibatnya omset penjualan turun 50 persen gara-gara naik semua," katanya, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: Pedagang dan Pembeli Mengeluh, Hampir Sebulan Harga Cabe Rawit Merah Masih Sangat 'Pedas'
Tingginya harga cabe, kata Kuswinto, karena harga cabe rawit merah hari ini berkisar Rp120 ribu sampai Rp130 ribu perkilogramya.
Padahal harga normalnya Rp 30 ribu perkilogram. Sementara rawit hijau kini Rp60 ribu perkilogram dan cabai rawit keriting Rp 50 ribu perkilogram.
Sementara harga normal keduanya berkisar Rp25 ribu-Rp30 ribu. "Karena naiknya berlipat-lipat, makanya saya juga ngurangi stok, biasanya saya siapkan 40 kilogram, kini sehari paling banyak 20 kilogram. Itu saja sehari belum tentu habis, ya makanya siap-siap rugi," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Sri Mulyani, 47, pedagang lainnya yang juga mengeluhkan naiknya harga cabe. Dimana ia menyebut naiknya harga akibat petani gagal panen sehingga stok sedikit.
Meski beberapa hari lalu sempat turun, namun hal itu tetap tak sebanding dengan daya beli masyarakat.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru Harga Kebutuhan Pokok Mulai Melambung, Cabe Rawit Naik 100 Persen