Suami Bertugas Menumpas KKB Istri ‘Ditembak” Sesama TNI

Minggu 28 Feb 2021, 07:37 WIB

APES banget nasib Kopda Sagimun (32), dari Bandung ini. Ditinggal suami tugas menumpas KKB di Papua, di rumah istrinya malah 20 X “ditembak” oknum TNI Koptu Jono (34), yang menjadi seniornya. Ironis banget jadinya, Sagimun tumpas kelompok yang ingin berpisah dari NKRI, tapi dia sendiri harus berpisah dari istrinya.

            Pelaut dan tentara seringkali harus lama meninggalkan keluarga karena urusan tugas. Karenanya jika istrinya kesepian dan tipis dia punya iman, rumahtangga bisa jadi bubar. Bayangkan, suami di kapal bergoyang-goyang karena ombak, di rumah bini digoyang orang. Yang tentara juga bisa begitu, suami menembak musuh di garis depan, eh di rumah bini “ditembak” orang pula. Karenanya ada tentara yang sengaja pilih bini jelek, biar aman saat ditinggal tugas.

            Nah Kopda Sagimun tak percaya “mitos” seperti itu, karena jodoh itu pemberian dan ketentuan Tuhan, ya syukur alhamdulillah dapat istri yang cantik. Dan dia sangat bahagia hidup bersama Yayuk (29), istrinya yang dinikahinya 6 tahun lalu. Tiga anak telah lahir dari hasil kerja sama nirlaba selama ini.

            Yang namanya anggota TNI, harus selalu siap ditugaskan ke mana saja. Maka ketika atasan menugaskan ke Papua untuk ikut menumpas KKB, berangkatlah Kopda Sagimun ke Papua Februari 2019. Demi panggilan negara Sagimun harus meninggalkan anak istrinya untuk sementara. Ini mengingatkan lagunya Lilis Suryani (Tiga malam – Red) tahun 1966, “Berangkatlah aku sendiri, di medan bakti aku berjanji, tentu kita kan jumpa nanti.”

            Adalah Koptu Jono, senior Sagimun yang juga sama-sama tinggal di rumah dinas TNI di kawasan Bandung. Dia sebenarnya sudah lama tertarik pada Yayuk  yang cantik itu. Hasrat ini makin menyala, karena anak istrinya tinggal di kampung. Tapi sebagai senior, masak malah nginceng bini yuniornya. Nggak boleh, resikonya bisa dipecat.

            Tapi ketika Kopda Sagimun berangkat ke Papua, hasrat Kopral Jono semakin menyala-nyala macam api PON dari Mrapen. Soalnya peluang mulai terbuka. Maka pada bulan Agustus 2019, dia mulai mengaproach (mendekati) Yayuk yang cantik itu. Awalnya Yayuk tak melayani, terbukti dia mengadu pada suami di Papua sana. Apa jawabnya yang di garis depan? “Jangan kamu ladeni, pasti dia berhenti sendiri,” kata Kopda Sagimun.

            Rupanya Koptu Jono memang ahli mendekati wanita, dia punya sejuta cara untuk menaklukannya. Awalnya didekati anak-anaknya yang masih balita itu, diajak main dan dibelikan jajan dan mainan. Nah, lama-lama hati Yayuk jadi luluh dan mulai simpati pada Koptu Jono. Maka diam-diam bini Sagimun ini mulai mendendangkan lagu Kopral Jono karya Ismail Marzuki, “ Oo koptu Jono, gayamu yang perkasa mirip banget panglima,
ramah tamahmu membikin gila hati wanita.”

            Sejak itu dia diajak jalan oleh Jono mau saja. Lebih-lebih ketika belanja dapur sering minus karena jauh dari suami, Koptu Jono sering pula memberinya uang. Akhirnya ketika Yayuk dibimbing ke kamar, dia tak bisa menolak. Apa lagi dia sudah lebih dari 6 bulan tak tersentuh. Maka serbuan Koptu Jono itu dilayani dengan gegap gempita. Benar-benar Yayuk telah bertekuk lutut dan berbuka untuk Koptu Jono.

            Ketika suami pulang Desember 2019, sementara Koptu Jono menghentikan serangannya. Tapi itu hanya sementara, sebab di sela-sela kelengahan Kopda Sagimun, dia kembali selalu mengajak Yayuk untuk berhubungan intim. Lama-lama Kopda Sagimun curiga dan makin yakin ketika membaca percakapan WA antara keduanya. “Gila, aku bertaruh nyawa di Papua, biniku di rumah malah “ditembak” Jono.....” keluh Kopda Sagimun.

Maka kelakuan Koptu Jono dilaporkan ke kesatuan. Dalam pemeriksaan dia mengakui segala perbuatannya. Katanya sudah 20 kali dia menggauli bini Sagimun. Atas perbuatannya itu dia dijatuhi hukuman penjara sidang Pengadilan Militer II-9 Bandung dan dipecat dari TNI. Adapun Kopda Sagimun, karena kecewa Yayuk sudah ternoda dan diragukan loyalitasnya, akhirnya diceraikan juga tak peduli anaknya sudah tiga.

Ditinggal jaga keutuhan NKRI di Papua, rumahtangga sendiri malah bubar. (Serambinews/Gunarso TS)

           

Berita Terkait

News Update