JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Data penambahan kasus harian positif Covid-19 fluktuasi, dan tidak bisa dijadikan kesimpulan bahwa penularan penyakit tersebut sudah menurun di tengah masyarakat.
Demikian disampaikan Pakar Bidang Kesehatan dr Hermawan Saputra, SKM., MARS., yang dihubungi di Jakarta, Sabtu (27/2/2021).
Seperti diketahui, data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per Sabtu (27/2/2021) terjadi penambahan sebanyak 6.208 orang, ini menurun dibandingkan hari sebelumnya.
Baca juga: Jawa Barat Tetap Tertinggi Penambahan Kasus Positif Covid-19
Hermawan yang Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Dewan Pakar IAKMI DKI Jakarta, mengatakan selama positivity rate di atas 5 persen maka tidak bisa dijadikan kesimpulan, bahwa kasus positif Covid-19 sudah menurun atau melandai.
"Pada tanggal 20-25 Februari 2021 kasus positivity rate masih berada di 17 persen. Jadi kesimpulan dari mana kalau kasus harian positif Covid-19 sudah menurun," terang Hermawan.
Ia menambahkan data yang ada sekarang ini masih sumir, kita belum bisa percaya bahwa telah terjadi penurunan jumlah kasus positif Covid-19.
Baca juga: Dinas Kesehatan Tangsel Bantah Kabar Hoax Perihal Jadwalkan Vaksinasi Covid-19 Untuk Lansia
Menurut Hermawan, kalau pun ada penurunan kasus positif karena ada beberapa faktor saja, karena kapasitas testing dan tracing yang menurun.
Selain itu, dia mengakui ada dampak sedikit dari penerapan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa dan Bali.
"Namun kalau kita lihat dari indikator makro tidak ada, khususnya dari perubahan masyarakat karena aktivitas sosial, bisnis tenaga kerja masih terbuka semua. Itu masih mendorong terjadinya penularan Covid-19 di tengah masyarakat," terang Hermawan.
Baca juga: Kemenag Minta Pegiat Zakat dan Wakaf Mau Divaksin Akhiri Wabah Covid-19
Hermawan juga mengakui terjadi relaksasi dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai dampak dari penerapan PPKM, karena adanya penambahan tempat tempat tidur di rumah sakit.
"Namun tetap saja penerapan PPKM tidak bisa memutus mata rantai penularan Covid-19," terang Hermawan.
Di sisi lain, menurutnya, penerapan PPKM dilakukan secara parsial, dan seharusnya dilakukan secara nasional sehingga karena penerapannya parsial maka hasilnya pun setengah - setengah.
Hermawan juga mengingatkan bahwa harapan masyarakat yang tinggi dengan adanya vaksinasi, sehingga terjadi kelonggaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. (johara/win)