SURABAYA, POSKOTA.CO.ID – Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mencanangkan "Gerakan Santri Bermasker" guna memutus mata rantai covid-19 di Jawa Timur, Kamis (25/02/2021).
Kegiatan tersebut didukung para Kyai dan alim ulama, serta Forkopimda Jatim.
Dalam sambutannya, Irjen Nico mengatakan, pencanangan Gerakan Santri Bermasker merupakan bagian penting dalam penanganan dan pencegahan wabah Covid-19 di Jatim.
Kapolda yakin dengan jumlah ribuan pesantren dan santri di Jawa Timur akan bisa memutus mata rantai Covid-19.
Baca juga: Sebanyak 33 Pelanggar Tak Pakai Masker di Tambora Disanksi Menyapu Jalan
"Kami mempunyai pemikiran bahwa santri akan menjadi basis yang kuat dan penting dalam menghadapi covid-19," kata Irjen Nico saat Launching pencanangan Gerakan Santri Bermasker.
Dalam acara ini Kapolda Jatim membagikan masker sebanyak 1.287.000 secara simbolis yang di terima oleh perwakilan santri dari seluruh Jawa Timur baik di Polda maupun di Polres jajaran Polda Jatim.
Kapolda Jatim juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Jatim, para Kyai, Alim Ulama, dan Santri atas Sinergitas yang telah terbangun selama ini, bersama TNI, Polri dan Pemerintah daerah, serta kamtibmas di Jawa Timur yang berjalan kondusif dan baik.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bermunajat dan berdoa bersama-sama memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga kita semua dapat terbebas dari covid-19 demi terwujudnya Jawa Timur Bangkit dan Indonesia maju," pungkasnya.
Baca juga: Pakailah Maskermu, Tapi Jangan di Dagu
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan ingin memanggil kembali memori warga bangsa, terutama Jawa Timur. Yang lebih spesifik adalah penguatan bermasker tetap bisa menjadi bagian dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.
"Hari ini yang dilakukan adalah kembali pada gerakan bermasker untuk para santri, karena memang di Jawa Timur ini pesantren-pesantren dengan jumlah santri ribuan itu cukup besar dan cukup banyak," ucap Khofifah.
"Dan kegiatan di pesantren banyak hal yang terus terkawal protokol kesehatannya, terutama bagimana bermasker dengan benar dan menjaga jarak serta mencuci tangan, 3M bahkan sekarang 5M, ini menjadi bagian yang kita konsolidasikan seiring dengan proses vaksinasi," tambahnya.
Dalam acara yang dilakukan secara virtual tersebut hadir Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, Pangkoarmada II Laksda TNI I.N.G. Sudihartawan. Kemudian Sekretaris MUI Jatim Akhmad Muzakki, Pengurus Wilayah NU Jatim KH Rosidi, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Saad Ibrahim, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Gus Ali Mashuri, Kanwil Kemenag Jatim serta Kejaksaan Tinggi Jatim.
Selain itu, kegiatan ini juga diikuti Kyai, maupun alim ulama dari seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Timur, Ketua dan pengurus MUI , NU serta Muhammadiyah tingkat Kabupaten di 38 jajaran Polres di seluruh Jatim lewat virtual. (ilham/tri)