Tak Mau Jadi Lebai Malang WIL Dianiaya Dalam Hotel

Kamis 25 Feb 2021, 07:30 WIB

SUBAR (30), sudah bikin nota kesepakatan dengan WIL-nya, Rianti (25), untuk ceraikan pasangan masing-masing agar bisa nikah resmi. Ternyata Rianti ingkar janji, padahal Subar sudah kadung ceraikan bini. Tak mau jadi lebai malang, maka WIL disekap dalam hotel, digauli paksa dan babak belur dianiaya.

            Jika urusan WIL dan PIL, baik laki dan perempuan bisa gelap mata, artinya tega melupakan keluarga. Dua sejoli yang sedang mabuk kepayang itu suka berkhayal yang mboten-mboten, padahal susah untuk diaplikasikan. Ketika apa yang ditargetkan gagal total, biasanya lalu mencari kambing hitam sampai ujung-ujungnya jadi urusan polisi. Mereka yang enak, polisi yang jadi repot.

            Nah, Subar warga Salatiga, juga termasuk bikin repot polisi Semarang gara-gara ulahnya. Dia sebetulnya di rumah sudah punya anak dan istri. Tapi ketika klintong-klintong ke Semarang, kenal dengan Riyanti wanita muda yang cukup ayu dan seksi menggiurkan. Mendadak dia jadi lupa akan anak istrinya di rumah.

            Ternyata Riyanti sama gilanya juga. Meski di rumah sudah ada suami, dia ternyata siap menerima aspirasi arus bawah Subar, sehingga keduanya pun siap kencan di hotel. Sama-sama puas, keduanya lalu membuat nota kesepakatan untuk menikah. Bagaimana mungkin? Kan keduanya sudah terikat dengan perkawinan masing-masing. Solusinya kemudian, baik Subar maupun Riyanti siap menceraikan pasangan masing-masing untuk bisa menikah resmi.

            Istri Subar di Salatiga tentu saja kaget, karena diminta cerai oleh suaminya. Lalu seorang anak hasil produk mereka mau dikemanakan? Tapi Subar sudah kebelet untuk bisa menikahi Riyanti, sehingga entah bagaimana caranya dia berhasil menceraikan istri. Dia siap membuka lembaran hidup baru bersama Riyanti yang masih bini orang.

            Dengan bukti surat cerai di tangan, Subar menagih janji Riyanti untuk juga segera bercerai dari suaminya. Tapi ternyata sang WIL belum melaksanakan dengan alasan di musim Covid-19 ini permohonan cerai di Pengadilan Agama Semarang menumpuk, ngantri-ngantri. “Berkas permohonan saya masih jauh di bawah Mas, belum sempat ke pegang Pak Hakim,” jawaban Riyanti asal-asalan.

            Awalnya Subar percaya saja, tapi kok lama tak ada perkembangan. Padahal sejak cerai dengan istrinya, malam hari Subar sering “kedinginan”. Mengandalkan jatah dari Riyanti dapatnya hanya insidentil, karena namanya juga “nyempil” alias pinjam pakai  milik orang lain. Kalau sepeda motor, asal bensin diisi penuh dan kembali dalam kondisi bersih, pasti yang punya motor senang-senang saja. Lha kalau yang dipinjam bini?

            Subar yang suka tidak sabar ini kemudian nekad membawa lari Riyanti, dibawa masuk hotel. Di situ tentu saja dipaksa Subar untuk “melayani” nafsunya yang belakangan sering kacau karena tak ada kesinambungan. Usai dilayani baru dia menagih nota kesepakatan yang pernah diteken itu. Tapi ternyata Riyanti tak bisa menjawab pasti,s sehingga sang WIL pun dihajar.

            Ketika Riyanti berjanji siap menyegerakan janjinya, barulah Subar melonggarkan pengawasan. Kesempatan ini digunakan Riyanti untuk kabur dan kemudian lapor polisi. Polisi Semarang pun segera bertindak dan menangkap Subar. Dalam pemeriksaan dia  mengakui menganiaya Riyanti karena omongannya mencla-mencle. Katanya siap ceria dengan suami, ternyata hanya nggah nggih ora kepanggih. “Padahal saya sudah kadung cerai dengan istri. Ini kan jadi lebai malang jadinya” kata Subar.

            Ngulon dikit Mas, biar jadi lebai Blitar. (Inews/Gunarso TS)

           

Berita Terkait

News Update