SERANG, POSKOTA.CO.ID - Bendungan Sindang Heula yang berada di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang batal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meskipun batal diresmikan Presiden, namun bendungan yang menghabiskan anggaran APBN sebesar Rp485 miliar itu sudah beroperasi sejak kontruksi bangunan selesai dikerjakan pada tahun lalu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Tranggono saat dikonfirmasi membenarkan bahwasannya bendungan itu sudah memulai operasional sejak tahun lalu.
"Ya, sudah berjalan operasionalnya," katanya, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Napun Gete di NTT, Satu dari 7 Proyek Bendungan Nasional
Tranggono melanjutkan, sekarang ini hanya peresmian saja yang rencananya akan dilakukan oleh presiden Jokowi.
"Kedepan, bendungan Sindang Heula ini akan dipakai untuk mengairi lahan seluas 748 Ha, mengurangi debit banjir sebesar 50 M³/detik dan menyediakan pasokan air baku sebesar 0,80 M³/detik," ujarnya.
Menurut Tranggono, pembangunan bendungan Sindang Heula ini menarik, karena untuk pembebasan lahan dilakukan oleh Pempov Banten, termasuk juga pembiayaannya.
"Tapi untuk anggaran konstruksinya bersumber dari APBN sepenuhnya," ungkapnya.
Baca juga: Resmikan Bendungan Tapin Kalsel, Jokowi: Untuk Pengairan Pertanian, Air Baku, dan Mereduksi Banjir
Untuk itu, tambahnya, karena ada keterlibatan antara Pemda dengan pemerintah pusat dalam pembangunan bendungan ini, Pempov Banten akan melakukan kordinasi terkait pengelolaannya nanti.
"Ini nanti akan dibicarakan dengan pak Presiden. Kalau nanti pengelolaannya diserahkan kepada Pemprov, maka harus ada sinergitas supaya segala halnya bisa dikordinasikan," ucapnya.
Bendungan Sindang Heula ini, menurut Tranggono, ancaman bahayanya cukup tinggi. Oleh karena itu harus ada langkah-langkah yang dibicarakan untuk mengantisipasi hal itu.
"Ya, kita harus mengantisipasi hal itu, karena potensi bahayanya ada," tegasnya. (luthfi/kontributor/tha)