JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Modifikasi cuaca dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, untuk mengurangi potensi hujan di Jakarta dan sekitarnya.
Koordinasi pun telah dilakukan dengan pemerintah pusat dan instansi lain seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BMKG, LAPAN dan TNI AU.
"Jadi rapat koordinator modifikasi cuaca yang diinisiasikan kita (BPBD DKI) ini telah dilakukan sejak Oktober dan Desember 2020, antisipasi La Nina," ucap Plt Kepala BPBD DKI, Sabdo Kurnianto, saat konfirmasi Pos Kota, Selasa (23/02/2021).
Namun untuk pelaksanaannya sendiri, sambung Sabdo, baru dilakukan pada tanggal 21 Februari 2021. "Dan itu terus setiap hari dilakukan hingga akhir bulan Februari ini," terang mantan Kepala UPT Monas tersebut.
Baca juga: DKI Jakarta dan Bogor Diprediksi Berpotensi Hujan Angin Disertai Petir Pada Siang Hari
Sementara itu, untuk anggaran modifikasi cuaca yang dilakukannya tersebut berasal dari dana milik BNPB.
"Harapannya dengan dilakukan modifikasi cuaca, tingkat kejenuhan tanah berada pada level aman untuk mengantisipasi curah hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi panjang pada malam hingga dini hari," ungkap Sabdo.
Sebagaimana diketahui, Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa seluruh wilayah Indonesia masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat disertai kilat petir dan angin kencang hingga 25 Februari 2021.
Wilayah yang mengalami hujan dengan intensitas lebat yakni, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, hampir smeua wilayah di Pulau Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. (deny/tri)