Pemerintah Umumkan Penambahan Kasus Positif Covid-19 Bertambah Sebanyak 7.300 Orang

Minggu 21 Feb 2021, 17:55 WIB
Teks Foto : Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

Teks Foto : Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Pemerintah mengumumkan adanya penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 7.300 orang per hari Minggu (21/2/2021), sehingga secara nasional menjadi 1.278.653 orang.

Sedangkan mereka yang yang sembuh dari Covid-19 per hari Minggu (21/2/2021) bertambah sebanyak  8.236 orang, sehingga secara nasional menjadi menjadi 1.087.076 orang.

Demikian pengumuman dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per hari Minggu (21/2/2021). Satgas juga meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun air mengalir)  untuk mencegah penularan Covid-19.

Pasien meninggal dunia akibat Covid-19 per hari Minggu (21/2/2021) juga bertambah sebanyak 173 orang, sehingga secara nasional menjadi 34.489 orang. Perkembangan per provinsi, DKI Jakarta tertinggi dalam penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak  2.720 orang, dan disusul Jawa Barat dengan 1.021 orang , dan Jawa Tengah sebanyak 487 orang.

Sedangkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, Pemerintah telah melakukan upaya maksimal agar sinkronisasi data Covid-19 maupun data kesehatan lainnya terwujud.

Baca juga: DPR Ingatkan Varian Baru Covid 19 Harus Menjadi Warning untuk Indonesia, Jangan Diremehkan!

"Dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia, memberi peluang akselerasi  terwujudnya sistem satu data sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data," terang Wiku di Jakarta, kemarin.

Satgas Penanganan Covid-19 saat ini turut berupaya mengakselerasi terwujudnya satu data, setidaknya untuk penanganan Covid-19. Seperti dengan memanfaatkan data testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) yang dikumpulkan Kementerian Kesehatan dari seluruh laboratorium, puskesmas dan rumah sakit se-Indonesia.

Data ini selanjutnya diolah oleh sistem Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) Monitoring Perubahan Perilaku. Hasil olahan data, menjadi analisis sebagai dasar pengambilan keputusan yang lebiefektif dan tepat sasaran.

"Selain mengolah data kesehatan, sistem Bersatu Lawan Covid-19 yang mengumpulkan, juga melakukan analisis terhadap data monitoring protokol kesehatan yang dikumpulkan duta perubahan perilaku, aparat TNI/Polri sebagai penegak kedisiplinan hingga tingkat kabupaten/kota,"  Wiku menjelaskan. (johara/mia)

Berita Terkait
News Update