Untuk itu, Rahmad Handoyo meminta kepada semua pihak sebaiknya menyerahkan sepenuhnya kepada institusi negera yang memang dibentuk untuk melakukan kajian dan memutuskannya.
"Serahkan dan berikan karpet merah kepada siapapaun dan isntitusi manapun yang berupaya berjuang menemukan vaksin. Termasuk saudara kita epidimologi kita berikan karpet merah untuk berjuang bersama," ucap Rahmad.
Baca juga: Jadi Lansia Pertama Penerima Vaksin Covid-19 di Jakut, Rusminah: Tidak Rasakan Gejala Apapun
Menurutnya, berjuang bersama tidak harus menemukan vaksin, namun berjuang bisa dilakukan dengan membangun narasi yang menyejukan masyarakat dna itu sudah dapat dikatakan bagian dari bentuk berjuang.
"Jadi bisa tidaknya efikasi (khasiat) serta aman tidaknya vaksin Nusantara kita serahkan pada BPOM yang menilai dan memutuskan bila kita. Jangan belum-belum menghakimi," katanya.
Rahmad menegaskan, bila ada pihak yang memiliki persoalan dengan para peneliti vaksin Nusantara untuk lalu dibawa-bawa ke ranah publik.
"Sekali lagi saya mengajak semua pihak untuk berpikir positif. Jangan masalah di luar subtansi, kita bawa ke ranah publik," ucapnya.
Baca juga: Slank Rilis Album 'Vaksin' Diciptakan Selama Pandemi Corona, Kaka Merekam Vokal di Benteng Belgica
Terkait Vaksin Nusantara ini, Rahmad Handoyo mengingatkan DPR RI dan pemerintah sepakat untuk mendukung semua penemuan vaksin untuk menghentikan pandemi Covid-19.
"Komisi IX DPR RI tegas dalam kesimpulan rapat dengan Kemenkes beberapa waktu lalu mendukung penemuan vaksin Merah Putih dan calon vaksin lainnya untuk diberikan dukungan agar temuan anak bangsa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Termasuk vaksin Merah Putih maupun yang lainnya," pungkasnya. (riza/ys)