SERANG, POSKOTA.CO.ID - Ujian Nasional (UN) untuk sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Serang kembali ditiadakan. Sehingga masing-masing sekolah tetap melaksanakan ujian tertulis kepada siswa kelas akhir sebagai gantinya.
Ujian tertulis sekolah itu juga tidak mempengaruhi terhadap kelulusan siswa. Karena tolak ukur itu hanya dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi guru, kepala sekolah dan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Serang.
"Jadi acuan kelulusan itu tingkat kehadiran dan kepatuhan terhadap tugas-tugas yang diberikan dari guru selama belajar daring berlangsung," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Serang, Wasis Dewanto, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: Kasus Soal Ujian Sekolah Memuat Nama Anies - Mega Tidak Perlu Berujung Laporan Polisi
Wasis menambahkan, berdasarkan pengalaman dirinya pada hasil pembelajaran dari selama tahun 2020 kemarin, seluruh siswa dinyatakan lulus.
"Oleh karena itu, UN tahun ini ditiadakan saya kira hanya pengulangan saja" ungkapnya.
Supaya siswa mempunyai upaya untuk lulus sekolah, lanjutnya, mereka ditugaskan membuat portofolio-portofolio yakni tugas atau tes yang dikumpulkan kepada para guru masing-masing.
"Karena kami juga ingin mempunyai potret tentang Belajar di Rumah (BDR) ini. Untuk itu kami tetap merapkan kisi-kisi untuk ujian sekolah, yang diambil dari penyederhanaan kurikulum selama ini," jelasnya.
Baca juga: Kemendikbud Putuskan Ujian Nasional 2021 Dihapus
Wasis menjelaskan, metode daring ini banyak hikmahnya. Pasalnya para dewan guru tidak biasa dengan belajar daring yang diterapkan selama pandemi Covid-19, padahal kebijakan itu sudah ditetapkan sebagai metode pembelajaran.
"Tapi kalau di masa Pandemi ini kan di push, harus melaksanakan daring. Kami melihat metode ini dari sisi positifnya, bahwa kompetensi guru meningkat, inovasinya juga, kemudian pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran itu jelas nyata, artinya semua tidak bisa menghindari teknologi," ucapnya.