JIKA ada wali murid celamitan, mungkin hanya Tamrin (39) dari Watampone (Sulsel). Bisa-bisanya dia ndemeni (ngencani), Ida (35), guru SD yang mengajar anak Tamrin. Setelah Ida hamil baru ketahuan, dan istri Tamrin pun ngelabrak. Eh, Ida yang sedang hamil itu ngumpet di kamar dan berantemlah mereka.
Lewat POMG atau kini disebut Komite Sekolah, wali murid memang bisa menjalin kerja sama dengan guru-guru tempat anaknya belajar. Kesulitan yang dialami pihak sekolah bisa dirundingkan dengan wali murid, misalnya urusan dana. Guru tak bisa memungut langsung ke murid, harus dirundingkan dengan Komite sekolah, termasuk besarannya berapa.
Tapi di Watampone, Tamrin selaku wali murid bermasalah dengan Ida yang menjadi guru daripada anaknya. Bukan masalah besarnya pungutan sekolah, tapi masalah besarnya nafsu Tamrin pada Bu Guru Ida. Bayangkan, di rumah sudah punya istri melihat Ida yang kinclong kok langsung berubah ukuran celananya. Diam-diam Bu Guru itu dipacari dan kemudian digauli sebagai target utamanya.
Baca juga: Ibu Gatel Rebut Pacar Anak, Tengah Mesum Direkam Pula
Di zaman banyak penculik anak bergentayangan, Tamrin tiap pagi harus mengantar anak lelakinya yang baru duduk di kelas III SD di Watampone. Pulangnya nanti giliran yang menjemput sang ibu. Karena tiap hari mengantar anak, lama-lama dia jadi kenal baik dengan Bu Guru Ida yang mengajar anaknya. Tapi tak sekadar kenal, tapi juga kenil. Sebab Tamrin punya target, “Bu Ida ini rupanya enak digoyang dan perlu!”
Padahal, Ida sendiri juga punya suami di rumah. Tapi karena terkontaminasi oleh setan, Ida sendiri jadi ikutan tertarik pada Tamrin yang memang ganteng macam Rafi Ahmad yang mau dijadikan Cagub DKI oleh PKB. Bedanya, kalau Rafi Ahmad duitnya bermiliar-miliar, sedangkan Tamrin keuangannya ya standar gaji PNS.
Demikianlah, ketika Tamrin-Ida sudah berkoalisi, ujung-ujungnya dilanjutkan dengan “eksekusi”. Entah berapa kali kerja sama nirlaba itu berlangsung, tahu-tahu hamil. Karena suami Ida sendiri merasa tak punya “hak cipta”, dia tak mau tanggung jawab dan kemudian diceraikan agar ditanggungjawabi Tamrin. Tak diketahui pasti, bagaimana caranya sehingga orang hamil kok bisa ditalak?
Baca juga: Nikahi Janda Jago "Kasur" Akhirnya Memilih Mundur
Sebulan setelah ketahuan hamil, mereka pun nikah siri. Untung saja kakak Tamrin punya rumah nganggur, sehingga dia bisa menyembunyikan istri keduanya itu di rumah tersebut. Di rumah inilah “eksekusi” lanjutan dilaksanakan dengan lebih tenang, karena sudah menjadi istri sah Tamrin meski hanya siri yang katanya kepanjangan kata: SI-dikit RI-sikonya.
Siapa bilang berisiko sedikit? Sebab istri Tamrin kemudian mendengar kabar dari guru teman Ida mengajar bahwa Tamrin sudah menikah dengan Ida. Tentu saja Ny. Tamrin mengkelap hatinya. Dapat alamat tempat Tamrin-Ida tinggal, dia langsung melabrak ke rumah tersebut. Ternyata benar, Tamrin ada di situ. Tapi di mana Ida, sama sekali tidak nampak batang hidungnya.
Tak peduli di rumah orang, bak penyidik KPK dapat izin Dewan Pengawas, Ny. Tamrin ini langsung menggeledah salah satu kamar. Ini dia......, Ida ditemukan di pojok kamar dengan ketakutan. Dengan perut mulai membesar, dia diseret keluar dan berantemlah keduanya. Saling jambak, saling cakar. “Kamu perempuan gatel, ya? Kenapa suamiku kamu rebut?” maki istri pertama Tamrin sengit.
Baca juga: Tukang Jahit Merenda Cinta Punya Gendakan Sampai Dua
Tamrin pun bingung bagaimana harus memisah, sampai kemudian tetangga berdatangan. Selesai bertikai Ny. Tamrin melaporkan suami berikut Ida ke polisi sampai kemudian masuk pengadilan. Tapi hukumannya kecil, Tamrin hanya kena 3 bulan dan Ida 2 bulan.
Coba kalau di Aceh, keduanya dicambuk sampai bonjrot! (wk/gunarso ts)