Dubes Denmark Apresiasi Anies Baswedan terkait Penerapan Zona Rendah Emisi di Kota Tua

Kamis 18 Feb 2021, 18:04 WIB
Pemberitahuan terkait adanya uji coba kebijakan low emission zone (LEZ) atau zona rendah emisi di Kota Tua, Jakarta Barat. (ist)

Pemberitahuan terkait adanya uji coba kebijakan low emission zone (LEZ) atau zona rendah emisi di Kota Tua, Jakarta Barat. (ist)

Di Twitter, akun milik Dubes Denmark, Lars Bo Larsen yakni @DubesDenmark mengapresasi langkah Anies dalam melakukan kawasan rendah emisi (LEZ).

"Saat Jakarta memperkenalkan Kawasan Rendah Emisi (LEZ) skala kecil di Kota Tua, berikut beberapa pelajaran dari Kopenhagen sebagai ibu kota pertama di dunia yang memperkenalkan Kawasan Pejalan Kaki Rendah Emisi," tulis Lars Bo Larsen dikutip pada 18 Februari 2021. 

Dalam video yang diunggah Lars Bo Larsen, dirinya menyatakan, Jakarta telah menerapkan kawasan khusus pejalan kaki di area Kota Tua. 

"Menyambut baik inisiatif ini saya berbagi cerita pertama kali kawasan serupa dibangun di Kota Copanhagen (Denmark-red). Karena Copanhagen merupakan ibukota pertama di dunia yang membangun jalur khusus pejalan kaki. Ide kawasan pejalan kaki saat itu dianggap kontroversial," tegasnya.

Baca juga: Selama PSBB Transisi, Jalan Jakarta Diutamakan Bagi Pesepeda dan Pejalan Kaki

Bahkan kata dia, arsitek perancangnya harus mendapat pengawalan khusus dari polisi saat jalur pejalan kaki resmi dibuka. Seperti yang baru saja dilakukan di Kota Tua. Tapi sekarang 9 dari 10 warga Copenhagen justru ingin area pejalan kaki diperbanyak mengapa? Perubahan persepsi menurut saya terjadi dalam beberapa tahap," tegasnya.

Fase pertama adalah pemilik toko di aera tersebut melihat bahwa adanya jalur pejalan kaki. "Ternyata membuat area tersebut ramai dikunjungi oleh konsumen. Fase kedua, terjadi saat para ahli mulai melihat perubahan perilaku masyarakat Copenhagen saat itu. Mereka jadi lebih banyak jalan kaki dan bersepeda saat bepergian. Hal Inilah yang di kemudian hari menjadi tradisi bersepeda yang dikenal dengan istilah 'Viking Adventure'," bebernya.

Fase ketiga lanjut Lars Bo Larsen, yang juga dialami di Jakarta adalah tantangan perubahan iklim global yang dihadapi. "Kawasan seperti ini akan menurunkan tingkat emisi karbon. Sehingga masyarakat dapat ikut berkontribusi dalam memecahkan masalah iklim global dunia. Dan saat ini kita berada pada fase keempat yang berkaitan dengan kesehatan," terangnya. 

Baca juga: Kawasan Wisata Kota Tua akanTerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Saat New Normal

"Karena jalan kaki dan bersepeda membuat tubuh sehat dan membuat ibukota tempat yang lebih sehat bagi semua. Sehingga dengan warga sehat tentunya jumlah pasien di rumah sakit juga akan menurun. Saya sangat mendukung pembangunan kawasan pejalan kaki di area Kota Tua. Saya harap setelah pandemi berakhir kawasan ini akan menjadi inspirasi gaya hidup baru lebih baik Jakarta," tambah Lars Bo Larsen.

@DKIJakarta">

@TfJakarta">

@trotoarian"> pic.twitter.com/bkMUOlqtPn

— Lars Bo Larsen (@DubesDenmark)

February"> 17, 2021

Ucapan Lars Bo Larsen disambut warganet. Akun @SahidSurapradja berharap ada LEZ di Bandung, Jawa Barat. "Copenhagen kemudian Jakarta, kapan Bandung mau mengikutinya". 

Berita Terkait
News Update