Adi menganalisa, kondisi perekonomian Banten paling terpuruk terjadi pada triwulan kedua di tahun 2020 yang mecapai -8,38 persen, untuk triwulan selanjutnya terus mengalami perbaikan seperti pada triwulan ketiga naik menjadi 4,73 persen, dan triwulan keempat bisa ditekan mencapai 3,01 persen.
"Meskipun secara total dalam satu tahun itu angka perekonomian kita turun sampai -3,38 persen," ucapnya.
Tapi syukurnya, lanjut Adi, penurunan itu tidak terlalu terlihat di masyarakat kita. Sebab, sektor perekonomian yang paling terpukul pada saat Pandemi ini yang terbesar adalah dari sektor bandara Soekarno-Hatta yang mengalami penurunan sampai 28 persen selama tahun 2020.
Baca juga: Jokowi: Pemerintah Fokus Kurangi Angka Kemiskinan Ekstrim
"Peranan bandara Soekarno-Hatta terhadap perekonomian di Provinsi Banten cukup sangat kuat, karena masuk ke dalam sektor lima besar pendapatan ekonomi daerah," jelas Adi.
"Peranan bandara Soekarno-Hatta ini sangat strategis, karena merupakan pintu gerbang mobilitas masyarakat yang mau ke Jakarta dan daerah lainnya. Sementara masyarakat Banten sendiri hanya sebagian kecil saja yang menggunakan akses bandara ini, sehingga ketika terjadi penurunan perekonomian di bandara, tidak terlalu berdampak pada masyarakat Banten," jelasnya. (luthfi/tri)