Nah Ini Dia

Bila Janda Umbar Syahwat Pamit Layat Malah Dilayat

Selasa 16 Feb 2021, 07:30 WIB

NY. Sitem (50), sudah pergi untuk selamanya, tapi meninggalkan rasa malu buat keluarga. Bagaimana tidak? Dia pamit mau melayat, tapi ternyata kencan di hotel dengan Jemino (47) tetangga desa. Celakanya, saat kencan Sitem terkena serangan jantung dan wasalam. Jemino ditangkap karena merampok harta almarhumah.

Dalam usia baru 50 tahun mendadak jadi janda memang cobaan berat. Dua problem langsung mengancam, bisa kehilangan sumber ekonomi, tapi juga kehilangan sumber kehangatan malam. Jika agamanya kuat, dia akan mengikuti hadits Nabi bahwa janda tak nikah lagi dijanjikan surga bila karena dia lebih berat memelihara anak-anaknya. Tapi mengambil sikap demikian banyak banget godaannya lho.

Sitem, warga Cilongok Banyumas (Jateng) menjalani kehidupan janda baru beberapa tahun lamanya. Secara ekonomi tak kekurangan karena suami meninggalkan berpetak-petak sawah untuk bertani. Asal ingkul (rajin) ke sawah, pasti penuh dia punya wakul (tempat nasi). Pendek kata untuk urusan perut selalu terjamin.

Baca juga: Kacau, Lagi Kangen Bini Siri Ternyata Suratnya Hilang

Tapi kebutuhan janda relatif muda macam Sitem kan bukan hanya itu. Selain kebutuhan perut, juga kebutuhan yang di bawah perut. Bagaimana ini penyalurannya? Mau menikah lagi, belum ada tawaran serius. Dan kebanyakan lelaki juga mikir dua kali jika harus menikahi janda dengan sejumlah anak.

Dalam masa menunggu “Arjuna mencari cinta” tersebut, Sitem kemudian kenal dengan Jemino, warga Karanglewas. Usianya 3 tahun lebih muda darinya, sehingga tentu saja lebih rosa-rosa melebihi Mbah Marijan. Kenal baru beberapa minggu sudah ngajak jalan bareng dan sekaligus melanggar Prokes. Tapi bagaimana lagi, orang pacaran masak model zoom, mana mungkin? Nggak afdol dong!

Sebetulnya Jemino belum pernah mendeklarasikan cintanya, tapi dari sorot matanya sepertinya ada keseriusan. Sitem yang sudah lama tak menerima sentuhan lelaki, maka tanpa pikir panjang mau menerima ajakan Jemino. Keduanya lalu makan-makan di Rumah Makan, jalan-jalan ke daerah wisata Baturaden yang mungkin milik Pak Raden musuhnya Unyil-Uprit gara-gara urusan jambu.

Baca juga: Gaji Rp4 Juta Anak Ada Dua Kok Beraninya Berbini Dua

Sekian bulan kemudian Jemino makin berani lagi, dia mengajak Sitem untuk masuk hotel. Soalnya menurut Jemino, sudah lama koalisi kok nggak ada eksekusi. Agak bingung Sitem menerima ajakan itu, bagaimana alasan kepada keluarganya nanti. Baru kali pertama ini diajak lelaki bukan suami masuk hotel.

Tapi karena sudah lama tak terima sentuhan lelaki dengan segala risikonya, dia pun menyanggupi. Maka kepada keluarganya dia pamitan mau melayat teman  sekolahnya dulu di Ajibarang. Padahal aslinya mau kencan berhoho hihi bersama Jemino. Ibarat pecandu rokok, Sitem memang sudah lama tak merasakan “udud lisong” untuk omprong-omprong bacot (merokok).

Ada rasa bersalah dalam diri Sitem, kenapa mau dibawa lelaki ke hotel yang bukan suaminya. Maka akibatnya, baru saja pemanasan atau kata pengantar ibaratnya buku, mendadak Sitem ngos-ngosan dan terkena serangan jantung. Tak lama kemudian diam tak bergerak alias wasalam. Tentu saja Jemino kaget dan panik, dia takut jika dianggap menyebabkan tewasnya si janda.

Baca juga: Kesepian Ditinggal Suami Pinjam Mantu Nggak Papa

Dia kemudian menulis surat singkat, “ini bukan pembunuhan tapi serangan jantung”. Dia pun lalu kabur. Tapi paling penjorangan pisan masih sempat  mengambil uang Rp830.000,- yang ada di tas Sitem. Bahkan gelang dan kalung berikut kwitansi pembelian diambil pula. Mungkin dia berpikiran, gagal dapat kehangatannya ya dapat uang dan perhiasannya.

Sementara jenazah Sitem dimakamkan keluarganya, polisi terus mengusut keberadaan Jemino. Hanya dalam tempo sehari sudah terlacak dan ditangkap. Dia dipersalahkan melakukan pembiaran ketika ada orang perlu pertolongan dalam kondisi kritis, dan paling berat Jemino berusaha mengusai harta milik almarhumah.

Gagal memburu nikmat, malah ngembat. (tribun jateng/gunarso ts)

Tags:
Nah Ini DiaJanda Umbar SyahwatPamit LayatMalah Dilayat

Reporter

Administrator

Editor