LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lebak Tajudin Yamin optimis dapat menekan angka pengangguran di Lebak di tengah pandemi Covid-19.
Keyakinan mantan Asda IV Pemkab Lebak ini beralasan mengingat, kini telah berdiri Balai Latihan Kerja (BLK) Kemenaker RI Pondok pesantren (Ponpes) Nurwidia di Kecamatan Cibadak.
Sehingga, jumlah BLK di Lebak kini menjadi dua dengan BLK milik Pemkab Lebak.
"Tentunya, saya yakin keberadaan BLK Nurwidia ini nantinya dapat mencetak santri enterprenur dan bisa bersaing di dunia kerja, yang cukup ketat seperti saat ini. Kini BLK di Lebak menjadi dua, dengan BLK Lebak.milik pemkab" kata Tajudin, Selasa (9/2/2021).
Tajudin optimis kehadiran BLK Kemenaker RI Ponpes Nurwidia yang dilengkapi dengan fasilitas workshop kejuruan desain mode dan tekstil, mampu menciftakan santri yang handal sekaligus bersaing di dunia kerja.
"Kami mendukung adanya BLK ini. Dengan adanya workshop jurusan desain mode dan tekstil, maka mampu mencetak santri yang handal," katanya.
Tajudin mengatakan, tahun ini Disnaker Kabupaten Lebak akan merekrut ratusan pengangguran untuk mengimuti pelatihan keterampilan di BLK. Seperti keterampilqn menjahit, komouter dan pekatihan montir.
"Kita akan rekrut pengangguran untuk diberikan keahlian. Diikutsertakan dalam program pelatihan yang dilaksanakan BLK Lebak," katanya.
Dia menjelaskan, bahwasannya, Disnaker melalui BLK Lebak tidak hanya menjalin kerjasama dengan peruahaan di Lebak tetapi juga dengan banyak pihak. Diantaranya dengan BLK Serang BLK Bekasi dan BLK Bandung.
"Pemerintah daerah terus berupaya untuk memberikan keterampilan bagi masyarakat pencari kerja (pencaker) mulai dari pelatihan menjahit dan comouter," ujarnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Ponpes Nurwidia, Humaedi Hakim mengatakan, BLK Kemenaker RI Ponpes Nurwidia siap mencetak santri enterpreneur.
"Saya optimistis para santri kedepan memilki bekal keterampilan atau skill setelah melalui hemblengan di BLK pinpes ini. Ini menjadi salah satu kelebihan Ponpes," katanya.
Menurut dia, dengan keterampilan yang dimilikinya, santri kedepan dapat memperkuat ekonomi pesantren secara kolektif.
"Ketika situasi ekonomi menurun akibat dampak pandemi. Pesantren dan ekonomi masyarakat di sekitar pesantren bisa mulai dibangkitkan dengan berbagai ikhtiar, salah satunya dengan memberikan keterampilan pada mereka,” ujarnya.
“Kami bersukur ponpes Nurwidia bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan Kemenaker RI melalui kehadiran BLK tersebut. Artinya, Ponpesnya bisa ikut berkontribusi dalam membangun sumber daya santri lebih baik," tukasnya. (Yusuf Permana/contributor/win))