ADVERTISEMENT

Sekali Order Rp700 Ribu, Sopir Ojol Ini Bukannya Girang Malah Berang, Duh Kok Bisa?

Jumat, 5 Februari 2021 20:13 WIB

Share
Sekali Order Rp700 Ribu, Sopir Ojol Ini Bukannya Girang Malah Berang, Duh Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SOPIR ojek online (Ojol) ini pernah dibuat kesal bukan main setelah menjadi korban orderan fiktif dari antar pesanan makanan senilai Rp700 ribu. Namun pengalaman pahit ini tak lantas mematahkan semangatnya dalam mencari nafkah.

Adalah Hanas Mulyana (27), pengemudi ojol yang pernah mendapatkan order fiktif tersebut. Order fiktif atau di kalangan driver ojol sering disebut Opik (order piktif) memang kerap menyebalkan. Meski belakangan aplikator bersedia mengganti rugi opik namun tetap saja masalah ini sangat mereka hindari.

"Karena tak jarang birokrasi untuk bisa dapat ganti rugi ribet, berbelit-belit, jadi kalau bisa jangan sampai deh dapat opik, kesalnya bukan main," ucap Hanas, ditemui Poskota.co.id, di kawasan Kebayoran Rabu, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Cerita Sopir Ojol Nyasar Masuk Kompleks Kuburan Cina: Gak Sadar, Suasananya Gelap

Hanas pun membeberkan pengalaman pahit saat dirinya mendapatkan opik. "Saya pernah mendapatkan orderan makanan ikan bakar di kawasan Cipete, Jaksel, mencapai Rp700 ribu," tuturnya.

Awalnya dia merasa senang karena terbayang bonus yang besar dari mengantarkan order tersebut. Ia pun bersemangat memenuhi order tersebut.

Sampailah ia di restoran sesuai order pada aplikasi. Makanan dipesan dan ia pun menalanginya karena pemesan menggunakan sistem pembayaran tunai. Untuk pembayaran tunai ini driver ojol baru akan mendapatkan penggantian pembayaran dari pemesan setelah mengantarkan pesanan.

Baca juga: Sofyan Tetap Telaten Narik Ojol Meski Penghasilan Kembang Kempis

Sesudah makanan disajikan dan pembayaran dia talangi, makanan mencapai 15 boks tersebut bergegas ia antar ke kawasan Kuningan, Setiabudi, Jaksel, sesuai alamat pemesan.

"Sudah sampai di titik, saya hubungi dan chat nggak bisa, dan titiknya ngaco, akhirnya saya sadar bahwa saya tertipu, kena orderan fiktif. Langsung saja saya laporkan ke aplikator," ungkapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT