JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan program sekolah penggerak pada 1 Februari 2021 lalu. Program Sekolah Penggerak ini, rencananya akan masuk peta jalan program Pendidikan jangka Panjang Negara sampai 2035.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Jumeri mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggodok peta jalan Pendidikan Indonesia bersama dengan Komisi X DPR RI, dan yang sedang dibahas ini adalah punya negara, bukan punya pemerintah.
"Bila kalau nanti ganti pemerintahnya, program ini tidak ganti. Kami sedang merancang peta jalan sampai Tahun 2035," kata Jumeri dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Pemerintah Telah Buat Peta Jalan Vaksinasi Covid-19
Jumeri menyebutkan, peta jalan yang sedang disusun nanti akan menjadi milik negara, dan akan ditetapkan dengan Keputusan Presiden (Keppres), dan Program Sekolah Penggerak akan ada di peta jalan tersebut.
"Jadi nanti ada kewajiban Mendikbud berikutnya adalah untuk melanjutkan program-program yang sedang diperjuangkan bersama menjadi peta jalan negara," kata Jumeri.
Jumeri menegaskan, peta jalan ini dibuat untuk memastikan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ke depan, pengembangannya benar, langkah-langkahnya tepat, dan sasarannya juga tepat. “Ini yang sedang kami perjuangkan,” kata Jumeri.
Baca juga: Jokowi Teken Keppres Cuti Bersama Mulai Hari Jumat
Terkait dengan program Sekolah Penggerak, targetnya sampai total sekolah semua, menjadi Sekolah Penggerak, baik yang diintervensi langsung lewat program pemerintah maupun berasal dari sekolah pengimbasan dari sekolah-sekolah penggerak yang sedang difasilitasi, nanti menghasilkan sekolah penggerak.
"Program Sekolah Penggerak sendiri merupakan program yang ditawarkan Kemendikbud, bertujuan meningkatkan hasil belajar, kualitas SDM, dan mutu pendidikan dengan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah," ujarnya.
Jumeri menambahkan, tahun 2021 ini Kemendikbud telah menjaring 2.500 sekolah terdiri dari 111 kabupaten/ kota, dan 34 provinsi keterwakilinya untuk menjadi sekolah penggerak, dan targetnya bertahap akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya, sampai seluruh sekolah menjadi sekolah penggerak.
"Sekolah yang terpilih menjadi sekolah penggerak, bukan berdasarkan sekolah unggulan atau berprestasi, namun dari berbagai jenjang dan tahapan," katanya. (rizal/ys)