Sental-Sentil

Tidak Semudah Seperti Membalikkan Telapak Tangan

Kamis 04 Feb 2021, 06:30 WIB

MENGUBAH perilaku seseorang tidaklah mudah, tak semudah membalikkan telapak tangan. Perilaku terkait dengan kebiasaan seseorang atau sekelompok orang.

Lazimnya kebiasaan yang mudah dijalankan, membuat hati senang dan memberi kenyamanan akan menjadi pilihan.

Sebaliknya, yang dirasakan kurang nyaman, menjadikan sulit dan mengganggu aktivitas, akan ditinggalkan, diabaikan.

Seperti halnya protokol kesehatan adalah hal baru yang dirasakan oleh sebagian masyarakat mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas.

Baca juga: Bersama Cegah Penularan, Yes Makan Bersama Lama – lama, No

Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang guyub dan rukun.

Terbiasa bertemu tatap muka tanpa sekat, senang kumpul-kumpul tanpa jarak untuk membangun komunikasi antar-warga mulai di warung kopi, pos ronda, pos jaga, balai RW atau balai- balai yang lain.

Suka berkerumun sebagai bentuk kegotong-royongan.

Begitu protokol kesehatan (prokes) diterapkan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19, berarti harus mengubah kebiasaan.

Baca juga: Disiplin Prokes Selamatkan Nyawa Abai Prokes Timbulkan Derita

Nah, mengubah kebiasaan inilah yang tidak bisa serta merta dapat dilakukan secara menyeluruh. Tidak bisa instan.

Munculnya beragam sanksi sosial yang diterapkan di berbagai daerah menunjukkan bahwa mengubah perilaku masyarakat sangatlah tidak mudah.

Menjadi pertanyaan, apakah kurun waktu 9 bulan sejak prokes kesehatan digulirkan, tidaklah cukup untuk masa adaptasi dari kebiasaan lama kepada kebiasaan baru (new normal).

Bicara waktu sebenarnya sangatlah relatif. Karena kebiasaan itu, lebih dipengaruhi persepsi yang diyakini.

Baca juga: Senang Banget Bikin Berita Bohong?

Jika prokes 3M diyakini sangat penting untuk mencegah penularan, maka secara sadar akan dijalani.

Begitu juga menjaga jarak, menghindari kerumunan dan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.

Itulah sebabnya, mengubah kebiasaan idealnya tidak dipaksakan,  tetapi disadarkan melalui keteladanan.

Siapa yang meneladani? Jawabnya para pemimpin di semua tingkatan, baik pemimpin formal struktural, maupun non formal dan non struktural. (jokles)

Tags:
Sental-SentilTidak Semudah Seperti Membalikkan Telapak TanganMembalikkan Telapak TanganTelapak TanganTidak SemudahSatgas Covid-19pakai maskercuci tanganJaga JarakIngat Pesan IbuCuci Tangan Pakai SabunJaga Jarak Hindari Kerumunan

Reporter

Administrator

Editor