Selain karena sulitnya barang, sambung Sihatun, kenaikan harga cabe rawit merah juga terjadi karena cuaca ekstrem.
Akibatnya, beberapa wilayah hasil panennya berkurang, dampaknya stok di pasaran sedikit lalu harga naik.
"Karena berbagai masalah itulah harganya naik, apalagi ini sudah masuk musim hujan," terangnya.
Baca juga: Di Masa Pandemi, Harga Telor Mencapai Rp30 Ribu, Cabe Merah Rp52 Ribu
Atas kondisi yang terjadi saat ini, Sihatun dan pedagang lainnya mengeluhkan hal tersebut.
Pasalnya, sejak harga naik mereka harus mengurangi stok dagangan seiring berkurangnya jumlah pembeli.
"Kalau kita beli banyak juga enggak laku, mending mengurangi dagangan saja," ujarnya. (ifand/tri)