Di Masa Pandemi, Harga Telor Mencapai Rp30 Ribu, Cabe Merah Rp52 Ribu

Senin 30 Nov 2020, 07:48 WIB
Pedagang telur ayam di pasar Jatinegara. (Ifand)

Pedagang telur ayam di pasar Jatinegara. (Ifand)

JAKARTA - Di masa pandemi ini, masyarakat yang sudah sudah semakin kesulitan. Pasalnya, selain berjuang hidup untuk terus hidup sehat, harga kebutuhan pokok juga ikut naik. Contohnya, harga telur ayam kini Rp29 ribu, cabe merah mencapai Rp52 ribu per kg.

Di pasar Jatinegara, Jakarta Timur, emak-emak semakin kebingungan dengan terus naiknya harga kebutuhan pokok. Pasalnya, saat ini harga 1 kilogram telur ayam dibanderol dengan harga Rp29 ribu. Belum lagi harga cabe merah yang hingga kini nilainya untuk 1 kilogram seharga Rp52 ribu.

Indah (41), pembeli mengatakan, semua harga kebutuhan pokok semakin tak terkendali dan naik tak kira-kira. Padahal saat ini jaman susah karena sudah sembilan bulan dihadapkan dengan pandemi Covid-19. "Kita semua lagi susah, eh semua bahan pokok malah naik. Ini sama saja mau membunuh kaum kecil," katanya, Minggu (29/11).

Dikatakan Indah, naiknya harga telur ayam sudah berlangsung selama dua minggu belakangan ini. Karena sebelumnya, satu kilogram telur dijual Rp24 ribu, dan pekan kemarin Rp26 ribu. "Sekarang ada yang jual telur ayam Rp29 ribu sampai Rp30 ribu perkilogram, makin pusing hidup," ujarnya.

Selain naiknya harga telur, sambung Indah, harga cabe juga ikut merangsek naik. Hampir semua jenis cabe harganya tinggi dan menyulitkan warga. "Tadi beli cabe Rp5000 isinya bisa dihitung dengan jari, alasannya cabe lagi mahal karena mencapai Rp52 ribu perkilogram. Pokonya bawa duit Rp50 ribu nggak dapat apa-apa," ungkapnya.

Sementara itu, Parni, 54, pedagang telur di pasar Jatinegara mengatakan, sejak awal bulan November lalu semua harga kebutuhan pokok terus naik. Seperti harga telur yang dijualnya terus naik selama hampir tiga pekan ini. "Beli telur satu peti saja Rp380 ribu, kita ambil untungnya sudah tipis banget," ujarnya.

Dikatakan Parni, akibat hal itu ia pun tak berani menyimpan stok yang banyak karena modalnya harus banyak. Selain itu, ia juga khawatir ketika menyimpan barang cukup banyak, malah besoknya turun dan menyebabkan kerugian. "Makanya sekarang jualan buat langganan saja, dari pada kita rugi juga," tuturnya.

Lain halnya dengan Adit, pedagang cabe dan bawang yang mengaku harga keduanya juga ikut-ikutan naik. Akibatnya, saat ini pembeli semakin sedikit karena harga jual yang tinggi. "Paling yang beli hanya langganan saya saja, kalau pembeli biasa bisa dihitung," ujarnya.

Dijelaskan Adit, untuk harga cabe merah keriting ia menjualnya dengan harga Rp45 ribu perkilogram. Sementara cabe merah besar yang saat ini harganya sudah mencapai Rp52 ribu dan  cabe rawit merah seharga Rp42 ribu. "Kalau bawang merah harganya Rp39 ribu dan bawang putih Rp31 ribu," paparnya.

Atas kondisi yang ada, Adit berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengembalikan harga. Pasalnya, saat ini warga sudah semakin sulit dengan banyaknya mereka yang di PHK harus kembali kesulitan dengan harga sembako yang mencekik.

"Jangan buat hidup kami lebih susah lagi dengan semakin tingginya harga kebutuhan pokok," pungkasnya. (Ifand/win)

Berita Terkait

News Update