JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menjelang Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada 12 Februari 2021, Vihara Bahtera Bhakti atau yang dikenal dengan kelenteng Da Bo Gong di Jalan Pantai Sanur No 5, Binaria Ancol, Jakarta Utara mulai mempercantik diri.
Dari pantauan Poskota, Senin (1/2/2021) terlihat patung dewa-dewi, lampion, lilin besar, dan berbagai hiasan lain yang hampir semua didominasi dengan warna merah menghiasi tiap sudut Vihara.
Parto salah satu pengurus Kelenteng mengatakan, terkait dibuka atau tutupnya Vihara saat perayaan Imlek di tengah pandemi Covid-19 yang masih menghantam Ibukota, dirinya masih menunggu keputusan dari pemerintah.
"Ya kita belum tau pasti ya, menunggu pengumuman dari pemerintah ya, kalau diperbolehkan untuk buka ya nanti buka, dengan protokol kesehatan," ujarnya saat ditemui di kelenteng Da Bo Gong.
Baca juga: Pedagang Pernak-pernik Imlek di Jalan Pancoran Glodok Mulai Ramai Didatangi Pembeli
Meski menunggu kepastian dari pemerintah terkait perayaan Imlek, pengurus kelenteng tetap mempersiapkan keperluan untuk menyambut tahun baru China.
Salah satunya dengan menghias kelenteng dan menyiapkan perlengkapan ibadah umat Konghucu seperti uang kertas untuk dibakar, dupa (hio), dan lilin besar.
"Kita tetap menyiapkan untuk ibadah, nanti bila sudah ada izin semuanya sudah tersedia," ungkapnya.
Pada Imlek sebelumnya salah satu kelenteng tertua di Jakarta ini dipadati ribuan umat Konghucu untukmelakukan ibadah.
Baca juga: Danlanal Malang bersama Forkopimda Hadiri Perayaan Imlek
"Pada sebelumnya, ya ribuan orang yang datang, sampai dibagi waktunya biar tidak sesak," ujar Parto.
Parto mengungkapkan, kelenteng Da Bo Gong sempat tutup selama 3 bulan pada awal pandemi Covid-19.
"Saat pandemi dulu sempat tutup selama 3 bulan setelah itu bertahap, mulai buka tanggal 4 Juni ya sampe sekarang dengan menerapkan protokol dan kapasitas 50 persen," terangnya.
Kelenteng Da Bo Gong sendiri berdiri sejak Tahun 1650. Nama Da Bo Gong yang berarti dewa tanah. Kelenteng ini dibaktikan untuk Dewa Da Bo Gong.
Baca juga: Perjuangan Panjang YLKTI untuk Kebebasan Perayaan Imlek
Namun, Vihara ini bisa dibilang adalah kelenteng kombinasi dari bermacam kepercayaan karena peziarah dari berbagai latar belakang Agama datang ke sini, seperti Konghucu, Taois, Buddha, bahkan Islam.
Karena dalam kelenteng tersebut, terdapat makam Embah Said Areli Dato Kumbang dan istrinya, Ibu Enneng yang merupakan tokoh penyebar agama Islam. (yono/tri)