INDONESIA merupakan negara maritim dan kepulauan yang didominasi oleh lautan sebagai penghubung. Kapal laut dan pesawat terbang menjadi transportasi utama untuk menjangkau pulau-pulau tersebut. Tidak lama lagi bakal ada transportasi baru yang akan menjadi pesaing dua armada itu yakni kapal laut terbang.
Adalah Perkumpulan Anak Maros Indonesia (PA’MAI) yang melahirkan armada yang dinamakan WIGET61 Reborn of Phinisi. PA’MAI sendiri merupakan komunitas perantau asal daerah Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Rencananya test drive kapal laut terbang ini akan dilakukan di Sungai Belencong, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Kapal terbang di atas laut ini, sedang tahap produksinya sejak bulan Desember 2019 yang melibatkan 60 pekerja anak bangsa.
Baca juga: Kawal Program Poros Maritim, Pengusaha Perikanan Deklarasikan Ferpukpi
Pengerjaan WIGET61 Reborn Of Phinisi saat ini tengah dikerjakan di Galangan Kapal Marunda Cilincing, Jakarta Utara dipimpin langsung Ketua Umum PA’MAI, sekaligus CEO PT Sudeci Sukses Sejahtera, H. Sulkarnain (63).
“Perkumpulan anak maros ini merupakan perantau-perantau yang ada di Jabodetabek, yang berasal dari Daerah Maros Sulawesi Selatan. Kami meminta doa dan restu dari seluruh rakyat indonesia agar proses pembuatan Wiget61 berjalan lancar,” kata Sulkarnaen saat ditemui Poskota.co.id, Sabtu (23/1/2021).
Pengerjaan WIGET61 Reborn Of Phinisi di Galangan Kapal Marunda Cilincing Jakarta Utara. (ist)
Sulkarnaen mengatakan, WIGET61 Reborn Of Phinisi yang mereka ciptakan tersebut dapat menghubungkan antarpulau, karena Indonesia merupakan negara kepulauan sebagai poros maritim dunia. “Dalam mengantisipasi ombak tinggi, kapal terbang di atas laut ini dibuat masih tetap beroperasi dan menghubungkan antarpulau di indonesia,” ujarnya.
Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Ombak Tinggi Mengancam Jabodetabek-Bali
Sulkarnaen menjelaskan, Kapal laut terbang tersebut dirancang dengan kapasitas 50 orang penumpang, bagasi 15 kilogram per-orang, dan terbang 12 meter di atas permukaan laut, dengan kecepatan 250 kilometer per jam menggunakan dengan bahan bakar bakar Fuel 40 persen.
“Saat test drive kapal yang digunakan berukuran kecil terbang diatas laut yang berisi 1 nahkoda dan 3 penumpang. Alhamdulillah, hasilnya bagus, saat ini ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki dan siap untuk diuji terbang. Ini tanda-tanda keberhasilan,” pungkasnya.
Pengerjaan WIGET61 Reborn Of Phinisi di Galangan Kapal Marunda Cilincing, Jakarta Utara. (ist)
Atas kemampuan anak Maros tersebut, pada Desember 2019 lalu, PT Sudeci Sukses Sejahtera, mendapatkan penghargaan dan apresiasi dari Kementerian Pariwisata RI, karena memproduksi kapal terbang di atas laut, yang dikerjakan 100 persen anak bangsa. Selain itu, karya anak bangsa ini juga dapat menunjang pariwisata di Indonesia, dengan transportasi kapal terbang di atas laut. (ilham/yh)