Kendati demikian, Nurdin tidak memungkiri bahwa pisau dan pakaian yang dikenakan pelaku sama dengan yang biasa sehari-hari digunakan anak ketiganya itu.
"Pelaku tahu-tahu keluar rumah tanpa pengawasan kita. Tidak tahu keluar rumah tahu-tahu ada kejadian seperti ini. Semua keluarga syok termasuk para saudara-saudaranya," katanya.
"Padahal semasa sekolah baik SD, sampai SMK anak ini selalu juara 1 dan unggul di sekolah karena prestasi yang luar biasa. Takut anak saya ini terdoktrin ajaran ilmu yang tidak benar sewaktu pendidikan di Jepang menjadi ikut tidak benar dan seperti sekarang ini." tutupnya. (Angga/tha)