PADA awal 2020 dunia dikejutkan dengan munculnya penyakit yang disebabkan oleh virus varian baru. Virus tersebut ramai diberitakan muncul dari suatu Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang ada di Kota Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei, Cina Tengah.
Pada awal kemunculannya, virus tersebut dikenal dengan sebutan 2019 novel coronavirus atau disingkat 2019-nCoV.
Untuk nama penyakitnya digunakan istilah COVID-19 yang diresmikan oleh WHO pada tanggal 11 Februari 2020. COVID-19 atau “the COVID-19 virus” merupakan singkatan dari Coronavirus Disease 2019.
Dalam Pasal 157 ayat 3 membahas mengenai Penyakit Menular. COVID-19 adalah penyakit menular yang mirip dengan influenza yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Sebagai penyakit baru yang cepat menular, COVID-19 belum ada obatnya, disertai dengan membanjirnya informasi melalui media sosial, yang tidak semuanya bisa dipercaya, telah menimbulkan suatu stigma bagi orang-orang yang terpapar COVID-19.
Teknologi Informasi (TI) menjadi salah satu aspek globalisasi di bidang teknologi terkini. Dengan TI, penyampaian data dan pengolahan informasi menjadi sangat cepat, akurat, dan dapat menjangkau seluruh pelosok negara.
Media sosial berbasiskan internet memungkinkan orang berkomunikasi tanpa batas waktu dan ruang. Berita terkait COVID-19 telah merajai trending sepanjang hari terutama semenjak status pandemi global disandang COVID-19. Dari media online dan elektronik beredar informasi terkait penolakan warga terhadap pemakaman jenazah penderita COVID-19.
Bahkan tidak hanya pasien/penderita dan keluarga saja yang mendapatkan stigma, namun tenaga perawat yang merawat pasien COVID-19 juga mendapatkan stigma dari masyarakat.
Bahkan ada sejumlah perawat yang sampai diintimidasi, diusir dari kontrakan karena khawatir akan membawa virus penyebab COVID-19. Penderita COVID-19 bukanlah orang melakukan perbuatan aib, sehingga tidak perlu dikucilkan apalagi dijauhi.
LITERASI KESEHATAN
Stigma negatif kepada para penderita positif COVID-19 haruslah dianulir dengan literasi kesehatan yang optimal dari berbagai pihak. Dukungan semua pihak agar penderita COVID-19 bisa semangat untuk sembuh sangatlah diharapkan.