TANGERANG - Pembongkaran Posko membuat sarga korban penggusuran proyek Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR) ruas jalan tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran pengembang kembali memanas.
Pasalnya pihak pengembang membongkar paksa posko warga perkara tersebut masih berjalan di Pengadilan Negeri Tangerang Klas 1 A.
Dedi Sutrisno, salah satu warga mengatakan peristiwa tersebut berlangsung pada Jumat (22/1/2021) dinihari saat warga baru selesai menggelar pengajian.
"Warga abis yasinan, mereka datang rame-rame ada Polisi dan TNI juga. Jumlahnya bahkan lebih banyak dari warga dan langsung melakukan pembongkaran," ujar Dedi, Jumat (22/1/2021).
Dedi mengatakan sebelum terjadi pembongkaran, warga sempat melakukan perlawanan, namun karena kalah jumlah dan diancam akan dipenjarakan, akhirnya warga pasrah.
"Mereka beralasan hanya menjalankan tugas katanya. Kita diancam dipenjara kalau melawan, dan karena jumlahnya banyak ya kita pasrah," kata Dedi.
Kekecewaan warga mencuat lantaran sebelumnya pihak pengembang telah sepakat untuk tidak melakukan pembongkaran posko atau pengerjaan proyek diatas tanah milik 27 kepala keluarga itu.
"Mereka sudah menodai kesepakatan bersama. Padahal sudah jelas tidak bolah ada pengerjaan proyek dan pembongkaran posko warga diatas tanah tim 27 ini. Karena masih di pengadilan prosesnya," tegas Dedi.
Sementara, Anggi Alwik Juli Siregar dan Nova Abu Bakar yang merupakan kuasa hukum warga mengatakan bahwa warga tidak bisa dipidanakan lantaran sengketa masih dalam proses pengadilan.
"Warga tidak akan melepas tenda kalau uang kontrakan dan dapur belum diberikan. Warga tidak bisa dipidana kalau menghalangi pekerja proyek diatas selama itu diatas warga karena itu masih sengketa proses dipengadilan," tegasnya. (toga/win)