ADVERTISEMENT

Menteri KKP: Balai Riset Perikanan Tak Hanya Jadi Pusat Penelitian, Tapi Harus Bisa Gerakkan Roda Ekonomi

Kamis, 21 Januari 2021 14:57 WIB

Share
Menteri KKP: Balai Riset Perikanan Tak Hanya Jadi Pusat Penelitian, Tapi Harus Bisa Gerakkan Roda Ekonomi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Keberadaan balai riset perikanan diharapkan tidak hanya menjadi pusat penelitian, tapi juga mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat, daerah dan negara.

Hal itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, saat mengunjungi Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) di Kabupaten Buleleng, Bali.

"Sebenarnya ukuran keberhasilannya bukan sebatas pada kita mampu menghasilkan benih lobster, benih ikan kerapu, tuna dan sebagainya, tetapi sebetulnya seberapa besar industri turunan dari hasil riset ini menjadi besar," ujar Menteri Trenggono, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono Blusukan ke Muara Angke, Tampung Aspirasi Nelayan

Menteri Trenggono menaruh harapan besar pada balai riset di Buleleng ini untuk membangun industri perikanan dari penelitian yang mereka hasilkan. Baik itu industri budidaya ikan, benih, maupun usaha turunan lainnya, seperti abalone kaleng, pakan dan jenis garam-garaman.

Namun dari semua opsi tersebut, dia menekankan untuk membangun industri perikanan budidaya. Selain karena balai sudah mampu menghasilkan beragam jenis benih ikan laut, seperti tuna dan kerapu, juga sejalan dengan kultur masyarakat Pulau Dewata yang menyukai kelestarian.

"Budaya di Bali itu selalu berkesinambungan, sedangkan tujuan dari budidaya itu sendiri untuk menjaga kebersinambungan ekosistem," urainya.

Baca juga: Ekspor Komoditas Perikanan Ambon-Jepang Kini Lebih Cepat, Ini Rahasiannya

Untuk mendukung industri perikanan budidaya dari hasil riset, dia mempersilahkan pihak balai membeli peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk berinovasi.

Dia juga meminta mereka menjalin kerjasama dengan beragam perguruan tinggi yang ada di Bali maupun di Pulau Jawa serta pemerintah daerah.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT