BOGOR, POSKOTA.CO.ID – Usai menonton televisi bersama sang ibu di rumah pada malam hari, AT (30), pemuda pendiam, paginya ditemukan tewas gantung diri di saung kosong, Kampung Citayam, RT.02/05, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Senin (18/1/2021) pagi.
Kapolsek Bojonggede Kompol Supriyadi mengatakan sekitar pukul 06.00 WIB petugas Piket Reskrim unit 1 Polsek Bojonggede bersama Pawas dan SPKT serta patroli langsung menuju lokasi TKP gantung diri.
Pada waktu ditemukan kondisi korban AT sudah tergantung di langit-langit dengan menggunakan tali tambang warna merah.
Baca juga: Sebelum Gantung Diri Pria Lansia Itu Mengirimkan Pesan WhatsApp Pada Keponakannya, Begini Isinya
"Dari hasil pemeriksaan anggota inafis Polres Metro Depok, tidak ada tanda - tanda kekerasan dan ciri-ciri pemeriksaan luar, jelas korban ini tewas gantung diri karena keluar cairan di alat kelaminnya," ujarnya kepada Poskota saat dikonfirmasi, Senin (18/1/2021) sore.
Mantan Wakasat Reskrim Polres Metro Depok ini mengungkapkan dari hasil keterangan keluarga, yakni ibu korban Evi Susilowati (49), putranya sebelum kejadian sempat memonton TV bareng.
"Sebelum kejadian korban malam hari pukul 02.00 WIB nonton televisi bersama. Setelah itu ibu korban minta tidur di kamar, sekitar pukul 05.00 WIB, terbangun tidak melihat anaknya lalu terdengar suara dering HP di belakang saung sebelah rumah ternyata korban ditemukan sudah gantung diri.
Baca juga: Pria Lansia di Muara Angke Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pintu Kamarnya
"Berdasarkan keterangan pihak keluarga korban ini dikenal sebagai sosok pribadi tertutup, pendiam, jarang ngobrol," ungkapnya.
Selain itu korban juga sudah tidak masuk kerja seminggu ini. "Tidak tahu permasalahan apa korban bunuh diri, anggota kesulitan mencari motif korban bunuh diri karena dari pihak keluarga korban tertutup dan tidak banyak bicara. Dari keluarga korban karyawan ini sudah tidak masuk kerja selama seminggu," tutupnya.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Ibu korban telah membuat surat pernyataan bahwa kejadian tersebut sebagai musibah dan menerimanya tanpa proses hukum." (Angga/win)