Jangan Ego, Merasa Diri Sehat dan Kuat

Sabtu 16 Jan 2021, 06:30 WIB

ACAP muncul pertanyaan mengapa sih kita mesti repot-repot mematuhi protokol kesehatan?

Pertanyaan ini cukup cerdas jika memang bertujuan untuk mencari tahu. Ingin mendapatkan penjelasan lebih rinci. Dengan harapan setelah mengetahui jawabnya, timbul kesadaran diri untuk mematuhi.

Tetapi pertanyaan itu pun bisa beda makna. Ungkapan yang disampaikan sebenarnya bukanlah sebuah pertanyaan, tetapi alasan untuk tidak perlu mematuhi protokol kesehatan alias prokes.

Baca juga: Pendekar Tua pun Turun Gunung

Sama halnya kalimat: Buat apa kita repot-repot ndengerin omongan orang lain? Makna yang dimaksud dalam kalimat itu adalah ungkapan berisi ajakan agar kita tidak perlu mendengarkan omongan orang lain.

Kita dapat memahami pertanyaan, lebih tepatnya ungkapan semacam itu kadang mencuat entah dalam bentuk candaan, atau boleh jadi akibat kejenuhan.

Yah! Kejenuhan bisa menjadi satu alasan munculnya sikap abai terhadap prokes 3M. Sikap jenuh tak terhindarkan karena sudah 11 bulan lamanya gerak langkah kita terbatasi pandemi.

Baca juga: Kuncinya Pada Disiplin Diri

Sejak Covid-19 menerpa negeri kita pada Senin (2/3/2020), sejumlah aturan pembatasan dilakukan guna mencegah penularan virus.

Pembatasan mobilitas penduduk kadang kian diperketat, sedikit dilonggarkan, kemudian diperketat lagi sebagaimana yang diterapkan sekarang, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku untuk Jawa dan Bali.

Mengapa kembali diperketat? Jawabnya karena penyebaran virus dalam dua bulan terakhir kian cepat dan masif. Virus corona seolah makin agresif menyasar korbannya yang kian abai terhadap prokes.

Baca juga: Ingin Sukses Cegah penularan? Ini yang Harus Diterapkan

Banyak faktor penyebab yang membuat warga kadang abai Memakai masker, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir (3M).

Di antaranya akibat kejenuhan, kelalaian atau meremehkan karena dirinya merasa sehat dan kuat.

Faktor kejenuhan bisa dicarikan solusi dengan sejumlah opsi. Kelalaian bisa dengan cara diingatkan, tetapi jika abai prokes karena sudah merasa sehat dan kuat, ini cermin ego diri yang perlu disikapi, dikritisi utamanya oleh diri sendiri.

Baca juga: Endapkan Keraguan

Dalam konteks pencegahan virus, orang yang sehat bukan berarti tidak berpontensi tertular atau menularkan virus kepada orang lain.

Ingat! Virus datang tanpa diundang. Virus datang tanpa permisi dan basa- basi.

Virus menyerang siapa saja, kapan saja dan di mana saja.

Seseorang yang sangat sehat, tiba-tiba tumbang terserang virus corona yang datang tanpa dapat diduga. Pembawa virus bisa teman kita, orang sekitar kita, boleh jadi diri kita sendiri.

Karenanya jangan ego diri merasa sehat dan kuat. Karena sudah di-swab hasilnya negatif, sudah divaksin, lantas abai prokes. (jokles)

Berita Terkait

Mereka yang Pantas Ditangisi

Minggu 17 Jan 2021, 06:30 WIB
undefined

Musibah Demi Musibah, Ayo Istighfar

Senin 18 Jan 2021, 09:45 WIB
undefined

Kolaborasi Hingga Level RT

Rabu 20 Jan 2021, 06:30 WIB
undefined

Kesingnya Bagus, Isinya Amburadul?

Minggu 24 Jan 2021, 06:30 WIB
undefined
News Update