JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Basarnas Mamuju mulai melakukan evakuasi terhadap korban gempa bumi berkekuatan 6,2 Magnitugo yang menggoncang Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/01/2021) dini hari.
Jumlah korban meninggal dilaporkan bertambah menjadi 6 orang, puluhan luka-luka dan ribuan orang terpaksa mengungsi.
Kepala Sumber Daya Basarnas Mamuju, Arianto Ardi menyebutkan, petugas masih berusaha mengevakuasi lima orang yang terjebak di reruntuhan bangunan.
Baca juga: Listrik Padam dan Sinyal Buruk Pascagempa Sulbar, Warga pun Panik Mencari Ketinggian
"Ada delapan korban yang terjebak dalam reruntuhan bangunan. Tiga berhasil dievakuasi, dua selamat dan satu meninggal dunia. Lima orang lainnya masih terjebak yang kini masih dalam proses evakuasi," kata Kepala Sumber Daya Basarnas Mamuju, Arianto Ardi, Jumat (15/1).
Arianto menjelaskan gempa terjadi sekitar pukul 02.28 Wita. Pusat gempa berada di 2.98 LS, 118.94 BT atau 6 kilometer timur laut Majene. Kekuatan gempa dini hari juga lebih besar dari Kamis (14/1), yakni magnitudo 5.9.
Gempa cukup dahsyat tersebut membuat sejumlah infrastruktur rusak. Diantaranya Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Hotel Mateo, Rumah Sakit Mitra , Puskesmas, bangunan perkantoran dan rumah-rumah penduduk ambruk.
Baca juga: Gempa Majene Tewaskan 3 Orang, 24 Terluka dan 2000 Orang Terpaksa Mengungsi
Bencana alam tersebut juga mengakibatkan tanah longsor yang berdampak pada tertutupnya akses di Majene dan Kota Mamuju.
Arianto menambahkan, saat ini petugas tengah mengevakuasi rumah warga di, Jalan Amakirang, Kota Mamuju.
"Kami bergerak ke titik yang dilaporan warga ada korban dampak gempa. Kami turunkan empat regu yang dibagi ke beberapa titik di Kota Mamuju. Saat ini, kami masih proses evakuasi," ujar Arianto.
Baca juga: Tidak Berpotensi Tsunami, Gempa Kembali Guncang Majene Jumat Dinihari Dengan Kekuatan 6,2 Magnitudo
Sebelumnya, dilaporkan tiga orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka dan 2000 orang mengungsi.(tri)