Adapun pada Sabtu sore tersebut, Panca hendak pulang ke Pontianak berkumpul bersama suami dan empat anaknya, setelah sejak 22 Desember 2020, Panca pergi ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah untuk menghabiskan liburan.
"Terakhir ketemu itu 22 Desember, Saat saya anter ke bandara (untuk ke Tegal)," kata Syarif.
Sementara itu, Syarif datang dari Pontianak sejak Selasa (12/1/2021) lalu setelah mendengar kabar kecelakaan pesawat yang mengangkut istrinya tersebut.
Baca juga: KKP Belum Bisa Pastikan Penumpang Shelfi Ndaro Menunjukan Kartu Identitas Asli Saat Chek In
Selama dua hari berada di Jakarta, Syarif masih menunggu hasil identifikasi dari tim DVI. "Sudah dua hari di Jakarta, masih menunggu (hasil identifikasi). Tapi data-data yang diminta sudah saya berikan," ucap Syarif.
Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-500 yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, hilang kontak pada Sabtu pukul 14.40 WIB pekan lalu dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. (yono/tri)