Menilik Rekam Jejak Listyo Sigit Prabowo, Calon Tunggal Kapolri Pilihan Jokowi

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nama calon kapolri sudah mencuat ke hadapan publik, berdasarkan surat dari Presiden Jokowi yang telah diumumkan pimpinan DPR, sosok yang dipilih Jokowi adalah Kabareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.

Komjen Listyo Sigit akan menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari mendatang, tentunya jika disetujui DPR. Lalu bagaimana kiprah Komjen Sigit selama ini? Berikut ulasannya.

Komjen Listyo Sigit bukan merupakan orang baru di lingkaran kekuasaan Jokowi. Ia pernah menjadi ajudan Jokowi pada tahun 2014. Bahkan kedekatan diantara keduanya telah terjalin sejak Listyo Sigit menjadi Kapolres Surakarta pada tahun 2011, dimana Jokowi masih menjadi wali kota. Dari sinilah, Jokowi dan Listyo Sigit sering berkomunikasi.

Pria lulusan Akpol angkatan 1991 ini lahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969. Komjen Listyo Sigit juga merupakan lulusan S2 Universitas Indonesia (UI).

Baca juga: Kirim Surat ke DPR RI, Puan: Jokowi Tunjuk Kabareskrim Jenderal Listyo Sigit Prabowo Jadi Calon Kapolri

Di awal kariernya, Komjen Listyo Sigit telah beberapa kali menduduki jabatan di Jawa Tengah. Dia pernah menjadi Kapolres Pati (2008), Kapolres Sukoharjo (2010), Wakapolres Semarang, dan Kapolres Surakarta (2011).

Sampai ketika Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2012, suami dari Juliati Sapta Dewi Magdalena ini dimutasi. Ia pun naik pangkat menjadi Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri, kemudian sempat menjadi Ditreskrimum Polda Sulawesi Tenggara (2013), hingga kembali ke Jakarta untuk menjadi ajudan jokowi yang dilantik menjadi presiden pada tahun 2014.

Tepat pada tahun 2016 atau dua tahun kemudian, Komjen Listyo Sigit diangkat sebagai Kapolda Banten dengan pangkat yang juga naik menjadi Brigjen. Selanjutnya, Tahun 2018 ia dipercaya menjadi Kadiv Propam Polri, hingga diangkat sebagai Kabareskrim Polri di tahun 2019.

PRESTASI KOMJEN LISTYO SIGIT

Ketika Komjen Lestyo Sigit menjadi Kapolres Surakarta, dia menangani peristiwa ledakan bom bunuh diri (Bom Solo) di BGIS Kepunton, Solo, 25 September 2011.