JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo resmi menjadi calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.
Listyo akan menjalani Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) di Komisi III DPR RI setelah Presiden Joko Widodo menyodorkan namanya.
Karir pria kelahiran Ambon, 5 Mei 1969 ini mulai menunjukkan taringnya ketika dipercaya menjabat Kabareskrim Polri pada akhir tahun 2019 lalu.
Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, terungkap meski banyak mendapat kritik.
Baca juga: Menilik Rekam Jejak Listyo Sigit Prabowo, Calon Tunggal Kapolri Pilihan Jokowi
Namun, ia memproses dua oknum anggota Polri sari satuan Brimob tersebut hingga sampai di vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Prestasi lainnya, ketika ia memimpin langsung penangkapan buronan kelas kakap Joko S Chandra dari hasil kerjasama dengan kepolisian Malaysia.
Penangkapan ini juga mengungkap 5 tersangka lainnya, di antaranya adalah Brigjen Prasedjo Utomo dan Irjen Napoleon Bonarparte.
Kasus ini diselesaikan secara profesional dan transparan oleh penyidik Bareskrim Polri hingga sampai ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Penunjukan Listyo yang merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini, melompati tiga angkatan lainnya, yakni Akpol 88B, 89, dan 90.
Listyo juga punya masa kerja aktif yang panjang karena ia baru akan pensiun pada 1 Juni 2027. Listyo sendiri merupakan lulusan S-2 di Universitas Indonesia dengan membuat tesis tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo.
Listyo pernah beberapa kali menduduki jabatan di daerah Jawa Tengah. Tercatat, ia pernah menjadi Kapolres Pati tahun 2009. Setelah itu, dia menduduki posisi Kapolres Sukoharjo dan naik Wakapoltabes Semarang, tahun 2010.
Tahun 2011, ia menjabat Kapolres Surakarta. Saat memangku jabatan ini, Listyo menjadi dekat dengan Joko Widodo yang saat itu menjabat Walikota Solo.
Mereka bahu membahu menangani krisis dari peristiwa bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Solo, pada 25 September 2011.
Pada tahun 2012, Listyo dipindahtugaskan ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri. Sejak bulan Mei 2013, dirinya bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulawesi Tenggara.
Dari Solo hubungan mereka kembali dekat dan berlanjut saat Jokowi menjadi presiden pada 2014 silam.
Saat itu Sigit diajak ke Istana untuk menjadi ajudan Jokowi selama dua tahun hingga 2015.
Baca juga: Dasco: DPR Tak Perlu Mendesak Presiden Jokowi Serahkan Nama Kapolri
Tahun 2016 Listyo diangkat sebagai Kapolda Banten dan sempat mendapat penolakan dari MUI Banten karena dianggap beragama Kristen.
Namun pada akhirnya, Listyo meminta dukungan terhadap kalangan ulama dalam rangka menciptakan kondusifitas.
Karier Listyo kembali menanjak saat dipercaya sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Tahun 2018. Hingga dipromosikan sebagai Kabareskrim Polri tahun 2019 hingga saat ini. (ilham/tri)