Baca juga: PT Jasa Raharja Melaksanakan Kegiatan 'Rambu Bersih'
Terakhir, Budi memastikan tidak akan mempersulit para keluarga korban pesawat Sriwijaya Air yang mendapat musibah. Hal tersebut dibuktikan dengan komunikasi yang intens antara pihak Jasa Raharja dengan pihak maskapai Sriwijaya Air.
"Kita terus melakukan koordinasi dengan pihak Sriwijaya Air untuk memastikan manifest yang ada sudah sesuai," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan tiga instruksi Presiden atas tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (09/01/2021).
Baca juga: Jasa Raharja Santuni Korban Kecelakaan Truk Tanah Timpa mobil Di Karawaci
Dirinya menyampaikan, adapun instruksi pertama kdari Presiden Joko Widodo, adalah penanganan pencarian kotak hitam (Black Box) serpihan pesawat, serta korban harus cepat dilakukan.
"Yang pertama penanganan harus cepat untuk mendapatkan Black Box, begitu juga jenazah korban, dan potongan pesawat," kata Budi Karya, di Posko Search and Rescue (SAR) JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021) sore.
Kemudian lanjut dia, instruksi kedua dari Presiden, asuransi dan hak-hak para korban harus segera diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca juga: Korban Ugal-ugalan Mobil Camry dapat Santunan dari Jasa Raharja
Kemudian yang terakhir Presiden meminta agar penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 bisa terungkap.
"Tujuannya adalah agar peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi maskapai penerbangan lainnya dan harapannya tidak ada lagi kecelakaan transportasi udara," ujarnya.
"Alhamdulilah sudah ditemukan Flight Data Reccorder (FDR) kemudian puing, puing dan bagian jasad korban juga telah ditemukan, meski belum semuanya," pungkasnya. (yono/tri)