ADVERTISEMENT

Rhoma Irama Ungkap Alasannya Menolak Jadi Saksi Praperadilan Habib Rizieq Terakit Kasus Kerumunan Saat Perayaan Maulid Nabi di Petamburan

Jumat, 8 Januari 2021 21:34 WIB

Share
Rhoma Irama Ungkap Alasannya Menolak Jadi Saksi Praperadilan Habib Rizieq Terakit Kasus Kerumunan Saat Perayaan Maulid Nabi di Petamburan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Raja Dangdut Rhoma Irama menolak permintaan Habib Rizieq Shihab untuk menjadi saksi dalam sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Kamis (7/1/2021) lalu.

Padahal sebelumnya, kuasa hukum dari Habib Rizieq Shihab, Alamsyah Hanafiah, menyebut bahwa pria 74 tahun itu bersedia menjadi saksi, namun jika tidak berbenturan dengan kegiatannya.

Sayangnya, pelantun 'Judi' itu tak bersedia menjadi saksi ahli yang akan berbicara terkait perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dalam persidangan.

Baca juga: Rhoma Irama Menangis di Konser "Long Live The King 50 Tahun Soneta"

 Menurut tim Rhoma Irama Official, pelantun 'Begadang' itu tidak memiliki kapasitas terkait hal tersebut, meski ia kerap datang untuk mengisi acara Maulid Nabi.

"Beliau tidak dalam kapasitas kasus tersebut. Tidak dapat hadir karena bukan kapasitasnya," ungkap Bima, selaku managing team Rhoma Irama Official.

"Karena banyak alim ulama yang memang bisa untuk menjadi saksi ahli, ini tidak cukup sekadar beliau. Ulama-ulama lain juga perlu gitu. Kecuali kata beliau kalau bicara soal musik. Kapasitas beliau ada di situ. Bukan kapasitas beliau menjadi saksi ahli," tambahnya.

Baca juga: Gita Juara KDI 2020, Penampilannya Mencuri Hati Rhoma Irama 

Sementara itu, Bima mengaku tak tahu persis kapan Alamsyah menghubungi Rhoma melalui sms untuk meminta kesediaannya hadir sebagai saksi ahli dalam sidang tersebut.

Namun, lantaran sulit untuk dihubungi kembali, Rhoma akhirnya meminta dirinya menjelaskan alasan mengapa ayah dari Ridho Rhoma tak bisa hadir di persidangan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT