Dorong Prioritaskan Produk INKA Madiun, Gerindra Minta Impor KA Bekas Dihentikan

Jumat 08 Jan 2021, 17:50 WIB
Anggota Fraksi Gerindra Andre Rosiade,

Anggota Fraksi Gerindra Andre Rosiade,

JAKARTA - Anggota Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta impor kereta bekas dari Jepang dihentikan. Anggota Komisi VI DPR itu meminta aagar produk dalam negeri,  buatan BUMN PT INKA untuk dapat diprioritaskan.

Sebab, ia sendiri pun melihat PT INKA telah berkembang menjadi perusahaan yang bisa memproduksi perkeretaapian kelas dunia.

 "Saya selaku anggota Komisi VI melihat PT INKA sudah berkembang menjadi perusahaan yang memproduksi, perkeretaapian kelas dunia. Karena selain memenuhi konsumsi dalam negeri, INKA juga sudah berhasil menjual produknya ke Filipina, Bangladesh, Kongo," imbuh Andre dalam keterangannya, Kamis (7/1/2021).

Baca juga: Proyek Kereta Cepat KL-Singapura Dihentikan Setelah Malaysia -Singapura Gagal Capai Kesepakatan

 Andre menjelaskan dalam pengadaan di tiga negara itu, INKA berhasil mengalahkan berbagai pabrikan kereta api dari berbagai negara.

Hal ini tentu membuktikan kehebatan produsen dalam negeri dalam melakukan persaingan dagang. Bahkan menurutnya dalam hal teknologi produksi, INKA juga membuktikan bahwa produknya dapat bersaing dengan negara lainnya.

 "Bahkan China pun bisa dikalahkan. Ini menunjukkan bahwa INKA ini harganya sangat kompetitif. Dan secara teknologi kereta api produksi INKA saat ini yang bekerja sama dengan Swiss, sudah punya teknologi yang canggih. Sehingga tak ada alasan bagi PT KAI untuk utamakan impor kereta api bekasi dari Jepang," tutur Andre.

Baca juga: Ini Syarat Wajib yang Harus Diikuti Penumpang Kereta Api Selama Masa Angkutan Nataru

 Anggota DPR dari Sumatera Barat itu mendorong Kementerian BUMN dapat meminta KAI untuk melarang impor kereta api bekas.

Kedua, mendorong Kementerian Perindustrian untuk konsisten melaksanakan Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2014 mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sehingga laju impor kereta api bekas bisa dihentikan.

 "Bagaimanapun juga KAI harus menopang industri dalam negeri. Jangan sampai INKA sudah disuruh bangun pabrik baru yang berteknologi tinggi, sesuai arahan Presiden Jokowi di Banyuwangi menjadi sia-sia. Yang di Jepang, kereta itu sebetulnya mau dibuang," katanya.

Baca juga: Industri Kereta Api Dobrak Pasar Ekspor Saat Pandemi Covid-19, Diapresiasi Menperin

Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR ini juga mendapat kabar bahwa INKA menawarkan sejumlah skema kepada KAI untuk bersinergi, sehingga bisa tercipta efisiensi.

"INKA juga sudah menawarkan kepada KAI untuk tidak perlu melakukan pembelian, bisa melakukan rental misalnya. Di sisi KAI ini akan terjadi efisiensi.

Hal ini bisa dibicarakan di internal Kementerian BUMN bersama KAI dan INKA," tandas Andre. (*/win)

 

News Update